Quantcast
Channel: Kresnoadi, beserta rambutnya yang tidak kribo.
Viewing all articles
Browse latest Browse all 206

Cariin Saya Pacar Dong Bos!!*

$
0
0
pabrik toyota kijang keren
sumber

Sejak SD, gue selalu antusias kalo udah menjelang berakhirnya puasa. Selain bisa kembali balas dendam dengan menggerayangi segala yang ‘manis-manis’, rutinitas yang gue tunggu adalah pulang kampung. Berbeda dengan sekarang, sewaktu gue SD, hampir dapat dipastikan gue sekeluarga akan mudik. Dan buat gue itu seru banget. Mudik buat gue pas SMP adalah semacam petualangan. Mulai dari bisa ngeliatin keramaian dan euforia puasa di sepanjang jalan. Sampai berhenti karena udah ga sanggup sama macetnya jalur pantura.

Berhubung badan gue pas SD masih imut nan menggemaskan (baca: kurang gizi). Gue selalu punya satu spot favorit di mobil Toyota Kijang keluarga. Sudah jadi kewajiban buat keluarga untuk mengosongkan bagian bagasi belakang,  melipat kursi-kursinya, supaya gue bisa menaruh kasur kecil di sana.

Jadilah sepanjang perjalanan, kerjaan gue tiduran di bagian belakang bagasi.

Selain tidur-tiduran ga jelas, banyak banget kegiatan yang gue habiskan selama di bagian belakang mobil. Kayak baca buku, joget-joget, bikin rumah-rumahan dari bantal (ya, rada bencong emang mainan gue). Terkadang, gue merhatiin kendaraan di belakang mobil sambil mengomentari kejadian-kejadian yang ada.

Misalnya, ada seorang kakek yang bersepeda di tengah kemacetan di belakang. Gue akan menempelkan wajah ke kaca belakang, lalu nunjuk-nunjuk si kakek, ‘Ayo semangat gowesnya! Salip kek! Salip truknya!’ Atau menjelang waktu buka puasa, gue akan berbicara seolah menjadi ibu-ibu tukang es buah. ‘Ayo dibeli es buahnya!’ Gue nunjuk-nunjuk tukang es buah. Terkadang juga, gue menambahkan komentar-komentar nggak penting, ‘Es buahnya enak, lho. Slruuupp. Segeeeer.’

Tidak jarang, melalui bagasi belakang, gue duduk bersila, menyenderkan dagu ke kursi bagian tengah, lalu berseru ke bokap, selayaknya asisten supir. ‘Itu Semarang belok kiriii!! Hore Semaraaang bentar lagi sampee!!’ atau ‘Abis perempatan lurus ya, Pak!’ atau, ‘Kiri bentar! Aku mau eek?!’

Pokoknya, bagasi bagian belakang Toyota Kijang udah kayak singgasana gue. Gue tahu mobil kami tidak sekeren mobil-mobil lain. Tapi gue selalu bangga duduk di sana. Ada semacam aura menggelora yang bergejolak di dada. Tahu kan, perasaan yang membuat kita pengin jerit kenceng? Semacam Son Goku di dalam kartun Dragon Ball yang mengeram sesaat sebelum berubah menjadi super saiya? Oke, tentunya tanpa perlu ngerubah rambut gue jadi kuning. Itu agak jijik sih.

Seiring dengan berjalannya waktu, badan gue tambah besar dan ngebuat gue gabisa lagi selonjoran pake kasur di belakang. Semakin lama juga, satu per satu kakek dan nenek gue meninggal dan kami jadi semakin jarang pulang kampung pas lebaran. Kami lebih sering mengunjungi makam mereka di hari-hari biasa, saat jalanan lancar. Ini ngebuat perasaan seru-seruan di bagian belakang mobil hilang.

Sampai beberapa minggu yang lalu,
gue mengunjungi pabrik Toyota.

Terus terang, gue sendiri awalnya gatau kalo pabrik Toyota itu ada di Indonesia. Betul, pergaulan gue emang cetek. TAPI PAS TAHU GUE ANTUSIAS ABIS!! Gue bahkan baru tahu kalau hampir 90% persen mobil Toyota yang ada di Indonesia itu berasal dari Indonesia sendiri. Alias ga import. Padahal, selama ini gue pikir mobil buatan Indonesia itu cuma yang mobnas-mobnas itu. Ternyata tidak kawan-kawan! Inova, Avanza, Yaris, Agya, Ayla, dan berbagai mobil Toyota lainnya dibuat di Karawang.

Awalnya, di bayangan gue, pabrik adalah tempat di mana karyawannya hidup sebagai robot. Pekerjaannya menekan tombol yang sama terus. Berdiri, duduk, bergerak, di waktu yang itu-itu lagi. Pokoknya gue membayangkan bekerja di pabrik adalah kegiatan yang sangat mekanis. Di mana saking bosennya, orang-orang sampai ga bisa berekspresi. Mukanya flat gitu-gitu aja.

Tapi ternyata, suasana di pabrik Toyota (TMMIN), tidak sekaku itu. Para pekerja mondar-mandir mengendarai mobil yang mengangkut sparepart mobil. Meskipun begitu, mereka tetap serius mengerjakan rakitan mobil-mobil.

toyota pabriknya keren
Ini lagi ngerakit mobil, bukan jadi kiper

Di pabrik ini gue juga memahami pentingnya keselamatan. Ada peraturan-peraturan sederhana yang sebenarnya penting. Seperti misalnya, menunjuk ke kiri dan kanan sesaat sebelum menyeberang (bener-bener nunjuk gitu lho!), tidak boleh memasukkan tangan ke saku (katanya, ini supaya kalo ada temen jahil yang ngedorong, tangannya bisa langsung refleks menahan jatuh). Hal sederhana terakhir tentang pentingnya keselamatan di sini adalah: ngirim SMS ke pacar, ‘Doain aku kerja dulu ya, Sayang. :)’

Oke, yang itu bercanda.

Toyota pabriknya bersih
Buka jendela bukan karena panas

Pokoknya, yang gue perhatikan adalah, Toyota selalu melihat secara rinci sampai hal-hal detil. Untuk menjaga lingkungan, mereka selalu mematikan lampu saat jam istirahat, layout pabrik yang terbuka, sehingga tidak membutuhkan pendingin atau lampu yang terlalu banyak, sampai memanfaatkan air hujan yang telah diolah buat air cuci mobilnya.

Satu hal yang menyenangkan adalahi, di TMMIN, pegawai seakan mendapat keleluasaan dalam memberikan pendapat. Sewaktu berkeliling melihat karyawan ini merakit mobil, gue selalu heran dengan adanya karpet di lantai tempat karyawan ini berdiri. Ternyata, itu adalah ide dari salah seorang karyawan untuk meningkatkan produktivitas. Supaya karyawannya ga cepet capek. Ada juga karyawan yang memberikan hasil penemuannya berupa alat pengurang jumlah air yang terpakai di flush toilet. Kalau biasanya kita nge-flush dengan 2,5 liter, dengan alat ini, cukup 1-1,5 liter aja kotoran langsung hilang! Ide ini pun langsung dipakai di semua toilet yang ada di perusahaan Toyota. Sayangnya, alat ini tidak bisa dipakai untuk menghilangkan janji manis yang sempet mantan katakan. Bangke memang.

Setelah gue pikir-pikir lagi, enak banget kayaknya ya jadi karyawan di sana? Minta apa-apa, asal demi kesejahteraan kantor dan produktivitas, bakal dilayanin. Kalo gue jadi salah satu pegawai, udah pasti gue bilang ke bos gue, ‘Biar produktif, cariin saya pacar dong, Bos!’

Paling besoknya gue dipecat. 

*) Tulisan ini dibuat dalam rangka review #PlantTourTMMIN#TMMINspirasi

Viewing all articles
Browse latest Browse all 206

Trending Articles