Quantcast
Channel: Kresnoadi, beserta rambutnya yang tidak kribo.
Viewing all 206 articles
Browse latest View live

Foto-Foto yang Mengungkap Segalanya...

$
0
0
kresnoadi ulang tahun


Gara-gara jailin temen dengan nyebar foto masa kecilnya di salah satu grup LINE, gue malah jadi penasaran sama foto gue sendiri pas masih kecil. Akhirnya, tengah malem begini ngobrak-ngabrik lemari di ruang tv. Dan hasilnya… ketawa cekikikan sampe bokap kebangun dan keluar kamar. Muahahaha.

Sejujurnya gue ga begitu inget semua cerita dibalik foto-foto itu, tapi kalo dikasih kesempatan buat mengarang bebas, ini dia:

Foto pertama, yang paling atas itu, kayaknya cuma satu dari sedikit foto yang bisa gue inget. Jadi, ketika itu gue lagi ulang tahun. Dan, dibawalah gue ke salah satu restoran di jawa tengah. Waktu itu, gue udah ngebet banget pengin nyobain yang namanya ‘prosesi tiup lilin’. Di dalam kepala gue, terngiang-ngiang wajah girang balita-balita lain sewaktu niup lilin kue ulang tahun.

Dan saat itu adalah kesempatan gue.

Sebagai anak super stylish (lihatlah betapa gahulnya gue, make kemeja bergambar bendera Amerika), gue dengan semangat jalan ke depan meja dengan kue ulang tahun super gede. Keluarga berdiri di depan gue, teriak, ‘Tiup! Tiup! Ayo tiup lilinnya!’ Bokap di sebelah nyokap, memegang kamera. Bersiap mengabadikan adegan bersejarah itu. Di belakangnya, ada Abang gue, gue lupa lagi ngapain. Tapi mudah-mudahan enggak ngibarin bendera slank.

Di momen-momen bersejarah itu, gue udah jerit-jerit kesenengan. Ngeliat lilin di depan, gue bersorak, ‘Hore! Ada lilin di depan!’ (Ya, otak gue emang cetek).

Jadilah di depan keluarga besar, dengan antusiasme tingkat tinggi, gue membuka mulut. Di saat ini, tiba-tiba gue baru nyadar: ‘GUE GATAU CARA NIUPP?!!’ Sumpah, gue bingung harus ketawa atau nangis pas ngetik ini. Gue udah ngebuka mulut, tapi nggak tahu gimana caranya menghembuskan udara lewat mulut. Alhasil, gue malah kembali mengatupkan mulut, sambil berusaha keras menekan udara dari dalam. Hasilnya? Suara yang keluar malah ‘Brrrppp… prfffhh… Haaa… prffhfmm..’

Tidak ada angin yang keluar. Lilin masih mengobarkan api. Gue kembali membuka mulut dengan penuh nafsu, lalu menutupnya kembali sambil menggetar-getarkan bibir, ‘Brrrppphh… Prrfffhhmmm…’

Karena masih nggak mati-mati, akhirnya Abang gue maju, lalu meniup lilinnya.

Kalau ada pepatah yang mengatakan ‘Tidak ada usaha yang sia-sia’, pepatah itu bohong teman-teman.
Hina sekali gue waktu itu..

kresnoadi pembalap sepeda
kubalap kau dengan ketekku

Sejak foto ini, gue udah mulai tidak ingat dengan jelas momen apa yang ada di dalam gambar. Satu-satunya hal yang gue ingat adalah kucing belang hitam-kuning itu. Dia kucing pertama peliharaan nyokap. Hal yang membuat gue inget tentang si kucing itu adalah namanya. Si item-kuning itu punya nama yang macho abis: Dodi. Betul, tidak seperti nama kucing kebanyakan, kucing ini memiliki nama yang sangat manusia. Gue agak-agak ga kebayang gimana nyokap dulu melihara kucing dengan nama lintas spesies kayak gitu. Bayangkan ketika kucing ini boker sembarangan, lalu nyokap ngamuk sambil bawa-bawa sapu buat ngusir dia, ‘DODI KAMU NIH BERAK-BERAK TERUS YA?!! KELUAR KAMU!! KELUAR!!’ Tetangga yang denger pasti menyangka kalau nyokap punya anak yang tidak beretika… dan punya penyakit pencernaan.

Terlebih ketika nyokap lagi asyik nonton tv selonjoran di lantai, lalu si Dodi naik ke perut nyokap. Bayangkan kata-kata yang akan keluar dari mulut nyokap dan perasaan orang-orang yang mendengar! 'Ih Dodi kamu ngapain naik-naik ke perut aku...' Dodi kamu memang kucing brengsek!

Makanya, setelah dewasa, gue selalu memberi nama kucing-kucing gue dengan nama yang kekucingan (Apa pula itu kekucingan?). Sedikit tips memberi nama kucing oleh Kresnoadi:

1. Jangan kasih nama yang lintas spesies. Seperti misalnya, kucing ras Persia kamu kasih nama: Jambu Biji.
2. Berikan nama yang sederhana. Contoh: Kalau kucing kamu asli Jakarta, kasih nama “Cing.” Selain sangat kekucingan, kamu bisa sekaligus nyiapin stok nama buat keluarganya: “Cang”, “Cing”, “Nyak”, “Babeh”.


foto masa kecil kresnoadi
"Cheese!"

foto masa kecil kresnoadi
"Ngadep depan kampret!!"

Oh, ini kayaknya Abang gue kesel aja udah gaya eh gue malah gak fokus. Jadinya dibekep deh.


foto masa kecil kresnoadi

foto masa kecil kresnoadi

foto masa kecil kresnoadi


TERNYATA EMANG GUE ANAKNYA GAK BISA FOKUS DARI DULU. Kini aku mendapatkan bukti nyata! Ketiga foto ini sudah membuktikannya! (Dan, ya, membuktikan juga kalo gue cantik. Makasih.).


foto masa kecil kresnoadi
Wajah-wajah mabok

Gue sama sekali nggak inget soal foto ini. Ngeliat kondisi fotonya, kemungkinannya ada dua: 1) Momennya kurang berkesan, 2) Gue sober kebanyakan mabok susu.

Gue lebih suka pilihan kedua.

So, mari kita bikin cerita khayalan. Di minggu pagi itu, gue bangun dengan kepala berat. Gue pun berjalan sempoyongan ke dapur lalu naik kulkas dan tereak, ‘PARTY SOOOOB?!!’


foto masa kecil kresnoadi
tatap mata ojan

Oke, kita mulai memasuki area 17 tahun ke atas. Mohon untuk para pembaca yang belum cukup umur segera scroll dan tinggalkan komentar aja. Di foto ini, terlihat sekali aura ketenangan yang mengalir. Menikmati keheningan sore, pandangan gue seolah berkata, ‘MO APE LO SOB?!’ Tinggal pake peci dan megang gelas kopi, gue resmi jadi babeh-babeh betawi 90an.

Ekspresi wajahnya, kalau gue amati lebih dalam, seperti ada perasaan cemas. Sedikit kerutan di alisnya menandakan bahwa ia sedang menutupi kegelisahannya. Mungkin, kalau gue sudah punya wawasan yang luas tentang dunia ini, sesaat setelah kamera menjepret, gue akan berkata, ‘ANJERR UNTUNG GA KEGEP SATPOL PP NEHH!!’ Tapi, karena itu tidak mungkin terjadi, paling kejadian aslinya hanya gue yang haha-hehe doang.


foto masa kecil kresnoadi
BARANGKUUUHH?!!!

Gue berani taruhan Abang gue yang memaksa supaya adegan laknat ini terjadi. Di sore hari yang mendung (bosen cerah mulu), Abang gue lari-lari ke nyokap, menarik dasternya, lalu dia bilang, ‘Bu, mo yat dek ndi…’ Nyokap, lalu menatap mata Abang gue dengan tatapan penuh keibuan. Dia menengok ke bokap yang ada di sebelah, lalu berkata lirih, ‘Pak, anak kita alay..’

Lalu semua adegan laknat itu terjadi begitu saja. Si mbak datang… semua terasa begitu cepat… tahu-tahu pakaianku berhasil ia lucuti… lalu perasaan itu… adem-adem sedikit di burungku… ah pokoknya aku tidak sanggup berkata apa-apa lagi. Semua ini terjadi atas dasar suka sama suka. Aku tidak akan pernah menyesalinya. Kisahku yang telah lama terpendam, tapi foto ini mengungkap segalanya kembali.

Dari Sapi, Untuk Jakarta

$
0
0
sapi idul kurban

Jakarta 2016. Akhirnya bisa juga dateng ke tempat ini. Magnet dari perputaran uang. Bisnis, kriminalitas, dunia malam. Sumber kehidupan dari puluhan, atau ratusan, atau jutaan kepala keluarga. Penghasil ekonomi, gejolak politik terbesar, pusat teknologi canggih. Bentar, bentar. Ini kok kayaknya kepinteran ya buat gue?

Jakarta 2016. Matahari pelan-pelan sembunyi ke belakang gedung pencakar langit. Orang-orang berkemeja terbenam dari lobi kantor. Tidak ada New York hari ini.

Bentar, bentar. Terlalu puitis.

Jakarta 2016. MOOOOOOO!!

Nah, ini yang gue suka. Sederhana, dan sungguh tidak bermakna.

Ini pertama kalinya gue dateng ke Jakarta. Setiap tahun, Jakarta emang banyak butuh makhluk seksi seperti kami. Dan tahun ini, akhirnya giliran gue. Gosip di kampung pada bilang kalau sapi-sapi yang dibawa ke Jakarta ga pernah balik. Tapi gue udah pasrah. Hidup dan mati hanya di tangan Tuhan… dan tukang gorok sapi.

Kesan pertama gue ketika sampe Jakarta: biasa aja. Gue pikir orang Jakarta sekeren yang terlihat di tv. Bisa mengubah dunia lah. Ini lah. Itu lah. Ternyata itu di tv doang. Aslinya? Masih banyak tuh yang berak jongkok di wc duduk. Mendingan gue lah! Boker di jerami. Hehehehe.

Tapi, walaupun begitu gue bahagia banget bisa sampe sini. Katanya, di sini, sebagian kaum kami ada yang diperlakukan dengan istimewa. Ada yang dipijet-pijet, didengerin musik klasik, dihidangkan dengan harga mahal. Oke, gue mulai bingung harus bangga atau menangis…

Dan karena udah sampai sini, sebelum berakhir tempat pemotongan, gue bakal minta ke sopir buat ngelewatin istana merdeka. Karena gue mau protes! Ya, Anda tidak boleh komentar. Sapi juga manusia! Oke, bukan sih. Tapi tahu kan maksudnya? Makanya nyusu biar pinter!! Ya udah lah. Intinya, gue telah mempersiapkan daftar protes dan akan gue bacakan saat ini juga! Kami akan demo! Mooo!!

Dengarkan ini wahai pemerintah! Selama ini kami diam! Selama ini kami hanya bergeming menunggu momen yang tepat! Dan sekaranglah waktunya! Sekaranglah saat yang tepat untuk bersuara! Moooo! Kami, para kaum sapi, sudah muak dijadikan bahan olok-olokan! Mungkin kami gendut! Kami suka make tindik di idung, tapi kami tidak pernah menyakiti kalian! Kami tidak pernah menuntut aneh-aneh kepada para pemilik kami. Ga pernah liat kan, begitu peternak masukin rumput ke depan mulut kami, lalu kami semua protes, “HALAH RUMPUT MULU?! SEKALI-KALI LONTONG SAYUR DONG!!” Enggak kan?! Hah? Hah? Selama ini kami sabar menghadapi Anda semua, Bung!

Tapi tidak untuk kali ini!

Kami tidak terima jika kalian suka ngatain sesama manusia dengan bilang, ‘Eh, sapi lo ya!’ atau ‘Dasar lo sapi!’ atau ‘COW SAPI!! BAPAKLO KEBO!!’ Hidiih. Enak aja bawa-bawa kebo ke kehidupan kita. Emang kita sapi apaan…

Kami tidak terima! Emangnya kita seburuk itu sampai dibuat bahan olokan? Gabisa apa make nama spesies sendiri? ‘Dasar lo Dodi!’ atau ‘Eh Wijayanto lo ya!!’ Silakan ledek spesies kalian dengan nama kalian sendiri. Anda sudah terlalu sering membuat kami menangis..

Protes kedua kami adalah, gunakan nama spesies kami sebagai kalimat waktu latah. Ya, itu adalah permintaan kami. Memang terkesan agak iri, tapi itulah faktanya! Kalian, termasuk lo, Ruben Onsu, gue ga seneng ya kalo lo latah malah tereak, “AYAM! AYAM! AYAM!!” Hellooow, Sapi lebih keren kali dari ayam. Harganya jauh lebih mahal, tapi kenapa lo malah inget ayam waktu dikagetin? Waktu di Sumedang, di peternakan itu, gue denger katanya lo sering latah ayam karena takut ayam ya? Idih, apa coba yang perlu ditakutin dari ayam? Udah mukanya jelek, kampungan, rambutnya Mohawk semua lagi! Emangnya lo ga takut sama kami? Sini, terima sepakan kaki belakang gue. Pokoknya, begitu nanti gue nonton tv, gue harus udah liat lo dikagetin dan menjerit, ‘SAPI! SAPI! SAPI!’ Mudah-mudahan semua itu terjadi sebelum gue menjadi gulai.

Permintaan ketiga kami adalah, JANGAN SEKALI-KALI GUNAKAN KAMI SEBAGAI BAHAN PERTANYAAN ALAY!! Sumpah ya kami ga tahan. Kenapa sih kalian, para manusia ini, ga pernah kreatif? ‘Sapi, sapi apa yang bisa buat nulis?’ Lalu yang ngasih tebakan ketawa ngikik sambil bilang, ‘Sapidol!!’

SUMPAH ITU GA ADA LUCU-LUCUNYA!!

Dengan ini kami menyatakan protes! Pokoknya, mulai disebarkannya protes ini, setiap kali mendapat tebak-tebakan norak kayak gitu, kalian harus pada jawab, ‘GA ADA SAPI YANG DIPAKE BUAT NULIS!! NULIS MAKE PULPEN FASTERR?!!!’

Oh ya, gue baru inget. Ada satu lagi tebak-tebakan kampungan: ‘Sapi sapi apa yang bisa nempel di dinding?’ Dan jawabannya ‘Sapiderman.’

WHO THE HELL IS SAPIDERMAN??? (Maaf, kalo lagi ngamuk gini gue suka tiba-tiba jago bahasa inggris). Tolong jangan catut nama kami untuk kesenangan kalian semata. Sapiderman? Maksudnya gabungan sapi dan spiderman? Kalo spiderman bisa ngeluarin jaring dari tangan, terus Sapiderman bisa ngeluarin jaring dari mana? Payudara? Hah? Mikir dong! Minum susu makanya biar pinter!!

Oke, truknya udah mulai melambat. Kecepatannnya sama kayak otak pejabat di negeri ini. Kayaknya udah mau sampe deh. Dan itu berarti tidak berapa lama lagi gue bakal tewas. Ini jihad teman-teman sapi! Jangan takut! Yang perlu kita takutkan adalah kita ga bakal tahu Ruben Onsu masih kaget ‘AYAM! AYAM! AYAM!’ atau enggak. Tapi jangan khawatir, mudah-mudahan teman-teman sepersapian kita di kampung pada mencari tahu.

Berhubung waktu sudah semakin singkat, gue mau lo semua, manusia, tatap mata sapi dalam-dalam. Lihatlah bola mata kami. Pandang dengan jeli. Udah? Oke, emang suka ada beleknya dikit, tapi bukan itu poin gue. Perhatikan warna mata kami! Apa? Item kan?

TERUS KENAPA TELOR CEPLOK YANG KUNING ITU DIBILANG TELOR MATA SAPI?!

Dari mana kalian bisa ngarang gitu. Tolong lah. Di luar negeri aja nggak ada yang namanya Cow’s eyeball egg. Tidak ada!

Kalo yang kuning ini nih:

mata kucing kuning


Atau ini:

dijah yellow fenomenal


Duh, truk sudah berhenti. Untung di depan masih macet. Kayaknya tinggal satu belokan dan nyawa kami, para sapi yang tidak pernah kalian hargai ini, akan berakhir. Tapi, di sini, di atas truk yang bertuliskan ‘Kutunggu Jandamu’ ini, gue ingin memberikan sebuah rahasia. Kalian mungkin tidak percaya ini, tapi kami mendapatkan fakta ini dari sumbernya langsung. Siapa? Kami, para sapi sendiri.

Faktanya tersebut adalah: Lima permen milkita tidak sama dengan segelas susu. Kalo pake gelas extra joss.

Kami harap setelah mengetahui fakta ini kalian tidak lagi tertipu. Mudah-mudahan semua protes kami didengar. Kalau tidak, rasakan harga kami yang semakin mahal! Dan begitu lebaran nanti… Eh, lebaran… Itu beda ya sama Idul Adha? Yang ajang penggorokan kaum kami? BERARTI GUE MASIH SELAMET!! TERIMA KASIH TUHAN!!! JIHAD KAMI TIDAK SIA-SIA!! MOOOO?!!


Dari Sapi,
untuk Jakarta. 


ps: postingan ini dibuat atas tantangan gambar di line keriba-keribo. Jadi, gue minta temen-temen untuk mengirimkan gambar dan gue bikin ceritanya. Makasih Gending Serani buat gambar sapinya! \(w)/ 

pps: Foto sisanya diambil dari google.

Bangkit Dari Kubur...

$
0
0
podcast imaginary talk kresnoadi keriba-keribo dan shamposachet

Baru beberapa hari lalu ngebuka foto-foto yang ada Dodi-nya, eh semenjak dua hari belakangan muncul penampakan makhluk yang mirip:



Gue sama sekali bingung apakah ini pertanda atau emang kebetulan doang. Soalnya, begitu si makhluk ini gue tanya, dia cuman diem. Anehnya, begitu gue ngomong, ‘Ngeong…’ dia langsung menghentikan semua gerakannya. Ekornya naik sedikit, mengambil posisi mematung dan memerhatikan gue. Tapi, begitu gue deketin, dia malah menghindar. Karena nggak berani lebih deket lagi (takut dia kabur, gue kan belum sempet kenalan!) akhirnya gue foto aja si kucing item kuning ini. Eh, setelah gue perhatiiin baik-baik hasil fotonya di hape, kok kayak ada yang aneh. Gue maju satu langkah, menatap mata kucing ini baik-baik, dan akhirnya menyadari kalau pandangan aneh yang dia berikan memiliki maksud: kalo foto malem jangan pake flash kampret!

Malem ini, dia ga dateng.
Malem ini, malem jumat.

Gue masih kebayang-bayang. Apakah ini sebuah pertanda, atau kebetulan, atau itu adalah Dodi yang bangkit dari kubur?

Anyway, ngomongin bangkit dari kubur, gue jadi kepikiran sendiri. Orang selalu mengidentikkan bangkit dari kubur dengan sesuatu yang horor. Menjadi zombie dan bisa hidup kembali ke dunia. Buat gue, itu pasti awkward banget. Misalnya, kita meninggal tahun 2016, lalu dibangkitkan kembali empat tahun kemudian. Setelah empat tahun berlalu, enggak ada yang bisa menjamin kita masih mengenal tempat itu kan? Mungkin itu kali ya kenapa muka zombie digambarkan dengan polos, tanpa dosa, cengo? Tampang yang mengisyaratkan kayak anjir-ini-gue-di-mana-nih tapi takut buat nanya. Lagipula, dikubur itu pasti bosen. Tiduran, dihimpit sama tanah dari segala sisi udah jelas bikin pegel. Kalo gue bangkit dari kubur, kalimat pertama yang bakal gue ucapkan ke orang-orang paling, ‘Tolong kretekin punggung gue dong, Bro.’

Yah, mudah-mudahan aja besok malem Dodi jadi-jadian ini bisa dateng lagi ke rumah.

--
Setelah berkali-kali nyoba bikin podcast sendirian, kemaren gue memutuskan untuk bikin projekan podcast bareng @shamposachet, namanya Imaginary Talk. Plis, jangan tanya kenapa namanya itu soalnya kita hampir milih nama jadi “Mie Burung Dara Podcast” gara-gara ngobrolinnya di tukang nasi goreng.

Imaginary Talk ini bakal dipublish secara terjadwal setiap hari rabu. Kami akan ngomongin hal-hal keseharian dengan imajinasi yang ngawang-ngawang (secara episode ke-nol ini aja direkam pukul 2 pagi) dan segala sesuatu yang "mengganggu" pikiran kami. Alhasil, suara gue udah kayak orang celeng. Rada-rada nge-bass, sekaligus cempreng, sekaligus nyeret-nyeret ngantuk. Bayangin aja gimana abnormalnya tuh bunyi yang keluar dari mulut gue.

Terus terang, dibanding podcast sebelumnya, gue amat-sangat-senang sama podcast yang ini. Selain karena bikinnya berdua, which is membuat isi podcast-nya jadi jauh lebih “rame”. Tema-tema yang dibahas juga bisa lebh seru karena terdiri dari dua pendapat yang bisa saja berbeda. Gue aja begitu dikirimin hasil editannya sama Kay, ketawa-tawa sendiri dengernya. Entah karena suara gue yang makin lama makin ga jelas, entah gara-gara baru keinget sama apa yang gue omongin... BANGKE!! KENAPA GUE KEMAREN BISA NGOMONG BEGINI DEHH?! :))

But here is it. Imaginary Talk episode 0: Persiapan Puasa:



Tunggu episode pertama Rabu depan ya! \(w)/

Hmmm... Enak Juga

$
0
0
ramadan masa kecil rebutan minta tanda tangan ustaz

Berbeda dengan orang-orang kebanyakan, kayaknya masa kecil gue pas puasa biasa aja. Ketika selesai tarawih, teman-teman biasanya segera mengubah sarungnya menjadi senjata mematikan. Ada yang membentangkan sarung, lalu menggulung dan mengikatnnya menjadi pecut. Sementara yang lain mengikat bagian ujung sarung tersebut, membuatnya menjadi semacam bola yang kalo digebuk bisa bikin kepala kita keliyengan. Gue sendiri biasanya hanya duduk di tangga tempat orang-orang biasa meletakkan sandal. Menyaksikan temen-temen yang mendadak berubah jadi brutal. Lari ke sana kemari sambil muter-muterin sarung dengan ikatan menggumpal ke orang yang paling dekat.

‘APA LO?! APA LO!!!’

CTARRR!!

Salah satu orang berhasil memecutnya dari belakang.

Entah kenapa, tarawih mengubah temen-temen gue jadi kuda lumping.

Tindakan rusuh ini seringkali mendapat protes dan omelan dari bapak-bapak masjid. ‘Tolong jangan menganggu area masjid! Berisik!’ seru salah satu penjaga masjid.

Kalau sudah terlalu bosan duduk dan menyaksikan baku hantam antar temen sendiri, gue biasanya bakal pergi ke lapangan di seberang masjid. Kalau lagi zaman puasa gini, lingkungan masjid mendadak jadi banyak gerobak tukang makanan. Mulai dari batagor, cilok, sosis goreng. Tukang minumannya pun lengkap. Cendol, es teh manis, sampai tukang milkshake. Kurang Slurpee sama wifi aja masjid gue ga beda jauh kayak Seven Eleven.

Satu-satunya ‘medan perang’ yang gue ikuti selama Ramadan adalah pengisian buku Ramadan. Jadi, di buku itu kita harus mengisi segala tindakan dan amalan baik kita selama bulan puasa. Mulai dari catatan salat lima waktu, materi mengaji, sampai isi ceramah sewaktu tarawih. Pokoknya hampir semua amal perbuatan kita dicatat di buku itu. Setelah selesai, buku itu akan kami berikan kepada guru Agama untuk diperiksa. Kalau dipikir-pikir, guru Agama gue udah kayak malaikat pencatat amal baik. Untungnya, begitu ngumpulin, guru Agama gue nggak nanya, ‘Man Robbuka?’

Hal paling menyebalkan buat gue dalam mengisi buku Ramadan adalah bagian rebutan minta tanda tangan ustaz. Begitu selesai salat tarawih, anak-anak SD seisi kompleks langsung berlari menuju arah mimbar, saling sikut demi mendapatkan tanda tangan ustaz. Tidak jarang kami berteriak-teriak demi mendapat perhatian sang ustaz.

‘TANDA TANGANIN BUKU AKU DONG USTAD!!’
‘TAAAADD!! AKU DONG TAD!!!’
‘OPPA! SARANGHEYOOO!!’

Gue, karena sewaktu SD bertubuh imut, jelas kalah dalam pertarungan adu badan seperti ini. Meskipun banyak yang bilang orang bertubuh kecil lebih gampang ‘nyelip’, tapi mereka tidak tahu kalau orang kecil gampang kegencet. Gue jelas gamau terjadi peristiwa berikut:

‘Itu kayaknya buku lo keinjek deh di bawah…’
Pas dicek, ternyata gue yang benyek.

Meskipun dapat dengan mudah mati sahid dan masuk surga, tapi gue masih ingin merasakan dunia! Alhasil, gue sering melakukan trik-trik kotor demi mendapatkan tanda tangan pak ustaz. Mulai dari nitip ke temen yang badannya gede, sampai niup-niup belakang leher orang di depan biar dia ketakukan dan mundur.

Sampai di suatu waktu,
gue berhenti melakukan itu semua.

Kejadiannya gue masih ingat. Waktu itu pertengahan bulan puasa. Dan sebagai mana yang kita tahu, perbandingan saf di masjid berbanding lurus dengan majunya tanggalan di kalender. Karena masjid sudah mulai sepi, gue mulai kehilangan gairah dalam mencatat materi ceramah. Di sinilah Nurul, temen gue, mengajak buat keluar masjid dan jajan batagor. Terus terang, gue udah gelisah sendiri. Apakah gue harus tetap mengikuti ceramah atau mendengarkan suara-suara setan yang keluar dari mulut Nurul? Berhubung pas bulan Ramadan setan pada dibelenggu, gue yakin yang keluar dari mulut Nurul bukan setan! Itu pasti malaikat yang tidak ingin gue sakit! Hmmm gue pun berpikir. Masuk akal juga sih. Kalo gue kebanyakan nyatet, terus nggak makan, terus kena maag, terus usus buntu, terus pas operasi dokternya malpraktek, gue bakal mati!

Karena belom mao mati, gue pun mengikuti ajakan Nurul (Di sini terlihat efek kebanyakan nonton Doraemon bikin kita jadi ngayal kejauhan).

Kami pun duduk di pinggir lapangan futsal di deket masjid. Menikmati dua piring batagor sambil ngeliatin anak-anak lain yang sedang main slepetan sarung.

‘Rul,’ gue menusuk beberapa batagor dan memaksanya masuk mulut. ‘Buruan yuk makannya. Nggak enak nih aku belum nyatet materi.’

‘Ya elah santai aja, Di.’

‘Gimana bisa santai?!’ protes gue. Gue pas kecil paling nggak bisa nih sama orang yang menganggap enteng kayak gini.

Nurul menengok ke gue. ‘Kamu cuma butuh tanda tangannya kan?’

Gue mengangguk mantap.

Akhirnya setelah beberapa kalimat berikutnya, Nurul berhasil membujuk gue. Dia berjanji akan meminta tanda tangan ustaz di buku gue. Kami pun masih asyik duduk-duduk di sana. Hingga tiba-tiba gue menyadari sesuatu…BUKUNYA KAN BELUM GUE ISI?!!

‘Rul! Gawat!’ Gue ngegeplak Nurul pake buku Ramadan.
‘Kenapa lagi?’
‘Bukunya kan belum aku isi!’

Nurul kaget.
Gue kaget.
Kami berciuman.

KAGAKLAH!!

Kami syok dan langsung ngibrit ke masjid. Berharap masih ada sisa-sisa penjelasan dari sang ustaz. Namun apa daya, begitu sampai, ustaz sudah mengakhiri ceramahnya. Ga mungkin juga kan gue menulis materi tarawih dengan tema Malam Penghabisan. Isinya: ‘WASSALAMUALAIKUM! YOK! YOK! WITIR YOK!!’

Didera kepanikan yang melanda, gue akhirnya meminjam salah satu buku anak lain. Dengan dalih akan meminta tanda tangan ustaz di bukunya, gue menyontek isi ceramah yang ada di bukunya. Di situlah gue pertama kali merasakan yang namanya nyontek.

Rasanya? Hmmmm enak juga. 

--
Tulisan tentang Ramadan Masa Kecil lainnya: 
Siluman Capung - Tragedi Buka Puasa di Masjid 
Ayam Sakit - Bulan Puasa di Samarinda 
Salah Tulis - Lagi Makan Gorengan, Tiba-tiba dihajar

Cariin Saya Pacar Dong Bos!!*

$
0
0
pabrik toyota kijang keren
sumber

Sejak SD, gue selalu antusias kalo udah menjelang berakhirnya puasa. Selain bisa kembali balas dendam dengan menggerayangi segala yang ‘manis-manis’, rutinitas yang gue tunggu adalah pulang kampung. Berbeda dengan sekarang, sewaktu gue SD, hampir dapat dipastikan gue sekeluarga akan mudik. Dan buat gue itu seru banget. Mudik buat gue pas SMP adalah semacam petualangan. Mulai dari bisa ngeliatin keramaian dan euforia puasa di sepanjang jalan. Sampai berhenti karena udah ga sanggup sama macetnya jalur pantura.

Berhubung badan gue pas SD masih imut nan menggemaskan (baca: kurang gizi). Gue selalu punya satu spot favorit di mobil Toyota Kijang keluarga. Sudah jadi kewajiban buat keluarga untuk mengosongkan bagian bagasi belakang,  melipat kursi-kursinya, supaya gue bisa menaruh kasur kecil di sana.

Jadilah sepanjang perjalanan, kerjaan gue tiduran di bagian belakang bagasi.

Selain tidur-tiduran ga jelas, banyak banget kegiatan yang gue habiskan selama di bagian belakang mobil. Kayak baca buku, joget-joget, bikin rumah-rumahan dari bantal (ya, rada bencong emang mainan gue). Terkadang, gue merhatiin kendaraan di belakang mobil sambil mengomentari kejadian-kejadian yang ada.

Misalnya, ada seorang kakek yang bersepeda di tengah kemacetan di belakang. Gue akan menempelkan wajah ke kaca belakang, lalu nunjuk-nunjuk si kakek, ‘Ayo semangat gowesnya! Salip kek! Salip truknya!’ Atau menjelang waktu buka puasa, gue akan berbicara seolah menjadi ibu-ibu tukang es buah. ‘Ayo dibeli es buahnya!’ Gue nunjuk-nunjuk tukang es buah. Terkadang juga, gue menambahkan komentar-komentar nggak penting, ‘Es buahnya enak, lho. Slruuupp. Segeeeer.’

Tidak jarang, melalui bagasi belakang, gue duduk bersila, menyenderkan dagu ke kursi bagian tengah, lalu berseru ke bokap, selayaknya asisten supir. ‘Itu Semarang belok kiriii!! Hore Semaraaang bentar lagi sampee!!’ atau ‘Abis perempatan lurus ya, Pak!’ atau, ‘Kiri bentar! Aku mau eek?!’

Pokoknya, bagasi bagian belakang Toyota Kijang udah kayak singgasana gue. Gue tahu mobil kami tidak sekeren mobil-mobil lain. Tapi gue selalu bangga duduk di sana. Ada semacam aura menggelora yang bergejolak di dada. Tahu kan, perasaan yang membuat kita pengin jerit kenceng? Semacam Son Goku di dalam kartun Dragon Ball yang mengeram sesaat sebelum berubah menjadi super saiya? Oke, tentunya tanpa perlu ngerubah rambut gue jadi kuning. Itu agak jijik sih.

Seiring dengan berjalannya waktu, badan gue tambah besar dan ngebuat gue gabisa lagi selonjoran pake kasur di belakang. Semakin lama juga, satu per satu kakek dan nenek gue meninggal dan kami jadi semakin jarang pulang kampung pas lebaran. Kami lebih sering mengunjungi makam mereka di hari-hari biasa, saat jalanan lancar. Ini ngebuat perasaan seru-seruan di bagian belakang mobil hilang.

Sampai beberapa minggu yang lalu,
gue mengunjungi pabrik Toyota.

Terus terang, gue sendiri awalnya gatau kalo pabrik Toyota itu ada di Indonesia. Betul, pergaulan gue emang cetek. TAPI PAS TAHU GUE ANTUSIAS ABIS!! Gue bahkan baru tahu kalau hampir 90% persen mobil Toyota yang ada di Indonesia itu berasal dari Indonesia sendiri. Alias ga import. Padahal, selama ini gue pikir mobil buatan Indonesia itu cuma yang mobnas-mobnas itu. Ternyata tidak kawan-kawan! Inova, Avanza, Yaris, Agya, Ayla, dan berbagai mobil Toyota lainnya dibuat di Karawang.

Awalnya, di bayangan gue, pabrik adalah tempat di mana karyawannya hidup sebagai robot. Pekerjaannya menekan tombol yang sama terus. Berdiri, duduk, bergerak, di waktu yang itu-itu lagi. Pokoknya gue membayangkan bekerja di pabrik adalah kegiatan yang sangat mekanis. Di mana saking bosennya, orang-orang sampai ga bisa berekspresi. Mukanya flat gitu-gitu aja.

Tapi ternyata, suasana di pabrik Toyota (TMMIN), tidak sekaku itu. Para pekerja mondar-mandir mengendarai mobil yang mengangkut sparepart mobil. Meskipun begitu, mereka tetap serius mengerjakan rakitan mobil-mobil.

toyota pabriknya keren
Ini lagi ngerakit mobil, bukan jadi kiper

Di pabrik ini gue juga memahami pentingnya keselamatan. Ada peraturan-peraturan sederhana yang sebenarnya penting. Seperti misalnya, menunjuk ke kiri dan kanan sesaat sebelum menyeberang (bener-bener nunjuk gitu lho!), tidak boleh memasukkan tangan ke saku (katanya, ini supaya kalo ada temen jahil yang ngedorong, tangannya bisa langsung refleks menahan jatuh). Hal sederhana terakhir tentang pentingnya keselamatan di sini adalah: ngirim SMS ke pacar, ‘Doain aku kerja dulu ya, Sayang. :)’

Oke, yang itu bercanda.

Toyota pabriknya bersih
Buka jendela bukan karena panas

Pokoknya, yang gue perhatikan adalah, Toyota selalu melihat secara rinci sampai hal-hal detil. Untuk menjaga lingkungan, mereka selalu mematikan lampu saat jam istirahat, layout pabrik yang terbuka, sehingga tidak membutuhkan pendingin atau lampu yang terlalu banyak, sampai memanfaatkan air hujan yang telah diolah buat air cuci mobilnya.

Satu hal yang menyenangkan adalahi, di TMMIN, pegawai seakan mendapat keleluasaan dalam memberikan pendapat. Sewaktu berkeliling melihat karyawan ini merakit mobil, gue selalu heran dengan adanya karpet di lantai tempat karyawan ini berdiri. Ternyata, itu adalah ide dari salah seorang karyawan untuk meningkatkan produktivitas. Supaya karyawannya ga cepet capek. Ada juga karyawan yang memberikan hasil penemuannya berupa alat pengurang jumlah air yang terpakai di flush toilet. Kalau biasanya kita nge-flush dengan 2,5 liter, dengan alat ini, cukup 1-1,5 liter aja kotoran langsung hilang! Ide ini pun langsung dipakai di semua toilet yang ada di perusahaan Toyota. Sayangnya, alat ini tidak bisa dipakai untuk menghilangkan janji manis yang sempet mantan katakan. Bangke memang.

Setelah gue pikir-pikir lagi, enak banget kayaknya ya jadi karyawan di sana? Minta apa-apa, asal demi kesejahteraan kantor dan produktivitas, bakal dilayanin. Kalo gue jadi salah satu pegawai, udah pasti gue bilang ke bos gue, ‘Biar produktif, cariin saya pacar dong, Bos!’

Paling besoknya gue dipecat. 

*) Tulisan ini dibuat dalam rangka review #PlantTourTMMIN#TMMINspirasi

[17+] Imaginary Talk Chapter 0.1 - Warung Buka Warung Tutup

$
0
0
Imaginary talk chapter 0.1


Postingan ini hanya boleh dibaca oleh tujuh belas tahun ke atas.

Banyak sekali perdebatan yang muncul setiap bulan puasa. Mulai dari hal-hal yang membatalkan puasa. Sampai, yang paling terakhir, adalah masalah mengenai warung makan yang dibuka dan ditutup. Dalam Imaginary Talk Chapter 0.1, gue dan Kay punya perbedaan pendapat. Kami membahasnya dari sisi masing-masing. Tentang apakah menelan ludah dapat membatalkan puasa. Tentang kentut dalam air. Tentang muntah yang disengaja. Tentang masturbasi. Dengan pengetahuan agama gue yang cetek, gue berpendapat bahwa warung makan sebaiknya ditutup dengan tirai sewaktu bulan puasa.

Sementara Kay tidak.

Dalam podcast di bawah, terus terang, banyak sekali obrolan yang kami potong karena merasa belum sepenuhnya mengerti soal agama. Kay beranggapan bahwa warung harus tetap dibuka sebagai upaya toleransi. Tapi, ketika mengetik tulisan ini, gue malah merasa kalau warung ditutup tirai adalah upaya toleransi. Dengan ditutupnya warung denagn tirai, orang-orang yang tidak melaksanakan puasa dapat makan dengan nyaman.

Mereka tidak akan khawatir merasakan yang namanya ‘nggak-enak-makan-di-tengah-orang-puasa’ karena mereka makan di tempat tertutup. Mereka bisa ngobrol, bercanda, sambil makan dan minum seperti biasanya, tanpa takut ketahuan orang (Oke, ini buat yang mau batal sih. Hehehe).

Kayaknya, cuma di Imaginary Talk deh gue bisa ngomongin hal-hal berat kayak gini. Kalau di antara temen-temen ada yang punya pendapat, silakan tulis aja di kolom komentar di bawah. Apakah temen-temen termasuk tim #WarungBuka atau #WarungTutup atau #WarungDoyong.


Selamat mendengarkan! \(w)/


Ketika badan ngedrop dan yang bisa dilakuin cuma nontonin video kirana...

$
0
0

Gara--gara beberapa hari terakhir internet di rumah sering tiba-tiba mati. Jadinya, gue suka ngamuk-ngamuk tengah malem. Puncaknya sabtu malem kemaren. Pas lagi dibutuhin banget buat kerja, eh internetnya sucks abis. Dari yang semula niat nyelesain kerjaan sambil nunggu sahur, malah jadinya ngomel-ngomel sepanjang dini hari. Hasilnya? Badan ngedrop gara-gara stres.

Kayaknya udah jadi kebiasaan deh kalo bulan-bulan Ramadan gini gue pasti ngedrop. Kalo biasanya gue sakit beberapa hari setelah lebaran (gara-gara balas dendam makan bertubi-tubi. Hehehe). Kali ini, malah di tengah-tengah puasa gini. Bawaannya ngerasa dingin, padahal badan panas. Lembab gara-gara keringet dingin. Mana setiap pagi, di rumah tetangga lagi ada tukang yang ngerenovasi pula. Alhasil, kepala makin sakit setiap denger tukangnya ngegetok-getok tembok.

Akhirnya, kerjaan gue cuman selimutan sepanjang hari sambil ngeliatin video-videonya Kirana. Hahaha.

Gatau kenapa, belakangan ini gue lagi demen banget nontonin videonya dia. Suka aja gitu, nyari tahu bagaimana si ibunya ngasih pelajaran soal bayangan, soal warna, pembentukan sikap sampai pendidikan agamanya. Gue ngerasa kayaknya kok beda banget gitu sama keluarga gue. Di salah satu video, ada Kirana yang ngebangunin Ayahnya pas denger adzan subuh. Keluarga gue juga gitu sih. Bedanya, kalo gue belum bangun pas subuh, nyokap bakal masuk kamar dan bilang, ‘BANGUN KAU ANAK DAJAL!’

Hehehe enggak ding.

Tapi, semakin gue ngeliatin videonya, gue jadi salut dan kepikiran sendiri susah dan ribetnya jadi orangtua. Gimana nanti kita harus ngajarin bilang ‘Makasih’ saat menerima sesuatu dan ‘Maaf’ saat melakukan kesalahan. Gimana kita harus mengajarkan dia untuk berkata ‘bismillah’ sebelum melakukan sesuatu dan ‘Alhamdulillah’ saat mendapat berkah. Gimana kita komunikasi ke anak dengan bahasa yang bagus, yang baik supaya bisa diterima. Ngebayangin gimana kita bakal menjadi ‘contoh’ bagi anak kita nanti. Soalnya, anak kan selalu ngikutin apa yang ada di sekitarnya.


Di sisi lain, kayaknya banyak banget orang yang pengin cepet-cepet punya anak. Di instagramnya Kirana aja, setiap video pasti ada cewek yang ngetag pacarnya. Seolah-olah tag tersebut bermakna, ‘Sayang, kita bikin beginian yuk!’

Buset. Padahal, kayaknya agak serem sih kalo kita belum sepenuhnya siap punya anak. Bagaimana tanggung jawab kita. Bagaimana cara bertutur kita. Sikap kita sehari-hari. Kan ga bagus juga kalo anak kita salah, terus kita malah jewer sambil marah-marah, ‘Eh jangan ya! Jangan!’ Kecuali kalo di samping kita lagi ada Charlie ST 12. Bisa dilanjutin menjadi, ‘Jangan jangan kau menolak cintaku!’

Bentar, ini kok gue malah jadi ngomongin keluarga gini ya? Shit. This moment dateng juga. Ngayal-ngayal ga jelas padahal berkembang biak sama siapa aja gue gatau.

Mudah-mudahan aja nanti begitu punya anak, gue udah siap.
Selamat berbuka guys! \(w)/

10 Fakta Tersembunyi Yang Ada Di Film Now You See Me 2 Dan Lain Lain

$
0
0
cover film now you see me 2

Setelah gue teliti, terdapat beberapa tipe orang yang telah menonton film Now You See Me 2. Bagi penonton yang mengikuti tren sulap atau penggemar film, mereka akan kecewa karena Now You See Me 2 tidak banyak menggunakan trik sulap yang benar-benar dapat diterapkan. Bagi penonton normal, mereka akan menjerit ‘Anjrit!’ karena gagal menebak jalan cerita yang ada. Bagi penonton mesum, mereka anteng ngebayangin Lizzy Caplannyopot-nyopot beha.

Tapi banyak sekali yang luput dari pandangan penonton ini.

Betul, karena terlalu asyik menonton, mereka menghiraukan detail-detail kecil yang ada di dalam film. Padahal, setelah gue saksikan dengan seksama, banyak sekali fakta-fakta mengejutkan yang ada di dalam film. Berikut daftar 10 fakta tersembunyi yang ada di dalam film Now You See Me 2:

Satu. The Eye yang dimaksud di dalam film bukanlah dia:

jaja miharja di now you see me 2

Dua. Meskipun memiliki julukan sebagai four horsemen, mereka bukan kuda lumping.

Tiga. Sebelum tampil, mereka bercerita tentang kebusukan Octa. Bukannya menggulung lengan baju dan bertanya, ‘Kosong? Kosong? Kita tidak saling kenal kan?’

Empat. Sewaktu Jack berlatih melempar kartu, nyokapnya nggak muncul dan ngomel, ‘Maen judi kamu ya! Astaga! Mau jadi apa kamu, Nak!’

Lima. Saat Atlas mengendalikan hujan, dia tidak meminta bantuan penonton dengan berkata, ‘Prok prok prok! Yha! Dibantu bantu ya!! Bantu bantu!!’

Enam. Begitu selesai tampil, mereka segera pergi dan menghilang. Bukannya malah nyamperin kamera terus bilang, ‘SHEMPURNA!’

Tujuh. Perlengkapan sulap mereka beli di toko, bukan dari iklan di tiang listrik yang suka tumpuk-tumpukan sama tulisan ‘TADI MENYEWAKAN ALAT PESTA’

Delapan. Walaupun katanya mau bantuin, tapi kita tidak melihat kontribusi nyata nenek penjual alat sulap. DASAR PHP!!!

Sembilan. Jam peninggalan ayah Dylan bukan G-Shock.

Sepuluh. Tidak ada Joe Sandy dalam film ini.

--
Email Tumblr gue entah kenapa mendadak nggak bisa diakses. Sedih banget. Padahal, Said It Sad udah gue buat sebelum blog ini. Well, karena emang udah gatau lagi, akhirnya sebagian tulisan terakhir gue pindahin ke sini. Berkebalikan dari sebelumnya, revuhre akan gue isi dengan buku-buku yang lagi atau sudah gue baca. Atau tentang hal-hal yang bikin gue bahagia dan seneng. Jadi, kalo ada yang pengin main ke sebelah, sekarang silakan ke revuhre aja.

--
Karena sekarang hari rabu, berarti Imaginary Talk chapter terbaru udah keluar! Huwoh! Kali ini, agak serius, gue dan Kay membahas soal maraknya orang-orang yang saling menjatuhkan karena karya yang diciptakan berbeda. Serta tentang karya yang malah membawa dampak buruk bagi audiens-nya. Check it out right here: Imaginary Talk Chapter0.2 – Perbedaan dalam Berkarya, Baik atau Buruk?

Ke depannya, kayaknya Imaginary Talk emang akan ngebahas hal-hal yang ‘agak berat’ gini deh. Supaya kita bisa sama-sama berbagi pandangan. Bertukar pendapat sambil hepi-hepian.

But seriously, akhir-akhir ini Twitter rasanya kurang asik deh. Rasanya kayak di beranda guebanyak banget hal-hal negatif berseliweran. Kalo kata Kay, hal ini ga cuman terjadi di Twitter. Pada ngerasain gitu gak sih? Entah kenapa, semakin ke sini, kita semakin mudah menjudge orang lain. Menyebarkan kejelekan orang. Nyindir ini itu. Hadeuh. Payah deh. Mudah-mudahan sih setelah denger Imaginary Talk, temen-temen jadi lebih sering berbagi kebahagiaan.

--
Kondisi gue udah mendingan. Walaupun kena angin dikit rasanya tulang gue berasa jadi keras gitu (Oke, tulang emang keras sih, tapi bukan itu maksudnya). Idung udah meler-meler. Tenggorokan perih. Kepala berat. Kalo udah gini rasanya serba salah. Gue sempet nyoba ngehibur diri dengan nonton film yang lucu. Tapi malah jadinya ga enak. Beberapa detik setelah 'HAHAHAHA!!!' gue malah jerit, 'HAHAHAAAAKKH!! TENGGOROKAN GUEEHH?!!' Kayaknya cuaca juga lagi labil deh ya? Kadang panas, terus mendung, terus tiba-tiba ujan deres, terus mendung lagi. Rentan banget bikin orang teler. Mudah-mudahan sih temen-temen tetep pada strong dan ga kayak gue ya. Muehehe.

Teaser dikit: Weekend ini gue mau bikin giveaway. So stay tune beibeh!

Kencing Lewat Pantat

$
0
0
helm predator kencing lewat pantat

Gue sadar kalo gue emang nggak paham sama yang namanya dunia fashion. Tapi, gue masih punya hati nurani untuk membedakan mana benda yang cocok ditempelin di badan atau enggak. Beberapa hari lalu, pas lagi nyari makanan untuk buka puasa, gue denger suara knalpot kenceng banget. Udah paling males deh tuh kalo lagi ga enak badan terus denger suara bising gitu. Bawaannya emosi dan pengin nyumbat knalpotnya pake petasan jangwe. Berhubung di tangan gue waktu itu adanya biji salak dan menurut gue biji bukanlah benda yang cocok untuk dimasukin ke dalam knalpot, jadi gue cuman sumpah serapah sendirian.

Pas gue nengak-nengok, ternyata sumbernya berasal dari seorang pengendara motor ninja warna ijo. Dia make boots tinggi, jaket kulit, dan, yang bikin gue hampir muntah di tempat adalah… dia make helm beginian.

Helmnya. Ada. Rambutnya.

Astaga. Kenapa sih orang-orang ini? Besok apa lagi? Gue bakal nemuin orang naik motor make helm ironman?

jual helm motor ironman
ternyata beneran ada :(

Kayaknya penemuan helm berambut ini berawal dari seseorang yang naik motor, lalu, ‘Duh, kepala gue gatel nih… BANGSAT KETUTUPAN HELM BESOK GUE BIKIN AJA DAH HELM BERAMBUT BIAR BISA DIGARUK!!!’

Apasih fungsinya rambut yang ada di helm itu? Gebetan lo di belakang juga nggak bakal ngelus-ngelus rambut helm lo dan bilang, ‘Hmmm, aku suka deh rambut helm kamu. Wanginya kayak oli samping..’

Setelah gue cari tahu, helm itu bernama Helm Predator. Terinspirasi dari kepala Predator di film Alien Vs Predator (Semoga di masa depan ga ada yang terinspirasi bikin kepala Teletubbies jadi helm). Dan yang bikin nampol adalah, harganya. Dengan rambut nemplok di helm, harga benda sialan ini mencapai… 1 juta rupiah. Buset. Ini bikin gue semakin bingung. Ngapain juga gue harus beli helm sejuta dan masih harus gue keramasin.

Bahkan, sampe ada cara ngebuatnya sendiri! Buat orang-orang yang mau rambutnya berkibar pas naik motor, nih caranya

Sejauh ini sih gue belum pernah ngeliat helm-helm kayak gini diiklanin di tv. Gue ngebayangin kalo helm tersebut ada iklannya, mungkin akan seperti ini:

[Cowok dan cewek berdiri di depan background putih memakai setelan anak motor. Di depannya ada motor kopling.]

Cowok: [mendekat penuh manja] Sayang! Liat aku bawa apa?
Cewek: [mendesah kegeeran] Iiih apa apa apa apa yaaang?
Cowok: [mengeluarkan helm dengan bangga] HELM BERAMBUT!!

Terus diulang tiga kali…

Anyway, sebetulnya gak cuma helm berambut ini aja yang mencengangkan. Udah beberapa bulan ke belakang gue heran sama fashion item cewek yang satu ini: kemeja yang kancingnya di belakang.

Masya Allah...


INI APAAN SIH YA ALLAH??!!

Gue sempet nanya ke Andri (cowok) mengenai fenomena ‘Kemeja Kancing di Belakang’ ini. Dan jawaban yang dia berikan adalah, ‘Itu kancingnya di belakang supaya gampang dicopot orang lain.’ Lalu dia ketawa najong, seolah hal tersebut adalah kegiatan yang romantis.

Apa itu bener? Semua masih misteri, kawan. Kalo emang niatnya begitu, berarti benda ini adalah satu-satunya fashion item yang ga boleh dipake cewek jomblo. Mau minta kancingin siapa? Tukang sayur yang lewat?

Lagipula, kemeja ini gak enak banget kalo dipake pas ujian. Sebagaimana yang kita tahu, orang Indonesia selalu menggunakan cara ‘ngitung kancing’ buat nembak jawaban ujian. Ketika lagi pusing-pusingnya ngerjain soal, cewek ini bakal meletakkan pulpennya, lalu inget kemeja yang dia pakai dan jerit, ‘ANJEENG KANCING GUE DI BELAKANG!!’

Udah jomblo, ulangannya jelek. Sedih.

Tapi pas gue tanya Debora, katanya, ‘kancing-kancing’ yang ada di belakang itu cuman hiasan. Jadi, sebenernya, tetep ada kancing asli yang berada di depan dan cara makenya pun biasa aja. LAH YA TERUS BUAT APA DONG? Sumpah gue semakin ga paham sama perkembangan dunia fashion. Gue cuma berharap semoga ke depannya ga nambah aneh-aneh. Kayak misalnya: celana jeans dengan resleting di belakang.

Atau gue harus mulai belajar kencing lewat pantat..

Giveaway Beserta Cara Gampang Menanginnya

$
0
0
GIVEAWAY KERIBA-KERIBO HADIAH BUKU

Halo!

Di bulan pernuh berkah ini gue mau coba bikin giveaway!

Terus terang, gue sendiri nggak tahu kenapa bisa tiba-tiba kepikiran bikin beginian. Nggak ada sesuatu hal spesial yang dihasilkan dari blog ini. Malah kayaknya gue semakin jarang merhatiin blog ini. Beda sama dulu yang hampir setiap hari, posting atau enggak posting, pasti ngebuka keriba-keribo. Belakangan ini gue emang lebih sering posting. Tapiiii, ya udah. Sekedar bikin tulisan, publish, tinggalin. Mungkin kalo blog gue manusia, dia udah ngamuk kali ya gue gituin. \:p/

Nah, mumpung sekarang bulan puasa, gue mau ngasih sesuatu aja gitu ke temen-temen yang udah baik main dan ninggalin komentar di sini. Baik itu yang udah dari kapan tahu, sampai ke temen-temen yang mungkin baru nyasar ke sini. *sodorin tiker*

Hal pertama yang terlintas di pikiran gue sewaktu kepikiran ngadain giveaway adalah, gimana gue bisa benaran ‘ngasih’ sesuatu dari gue pribadi. Jadi, gue langsung ngelihatin seisi kamar. Nyari ada nggak sesuatu yang ‘gue banget’. Barang yang ketika orang dapet, dia akan inget, ‘Ooh, ini dari Kresnoadi si Keriba-Keribo nih.’ Bukan yang sekedar, ‘Horeee aku menang!’ dan besoknya ga inget itu asalnya dari mana. Apalagi yang bilang, ‘Barang ini gue dapet dari pengedarnya langsung, Bos!’ Buset. Serem amat.

Setelah bongkar seisi kamar, gue masih belum menemukan sesuatu yang menarik. Topi? Lah, emang gue siapa. Ransel? Rada kurang mantap. Laptop? ENAK AJA LO BANGKE!

Merasa ga punya barang-barang seru, gue nyoba nanya lewat akun LINE. Eh, temen-temen di sana emang kebiasaan ngaco kali ya. Jawabannya, kalo nggak ngayal minta pacar, minta yang beneran gila kayak mobil atau rumah. Orang-orang yang mintanya kebangetan kayak gini gue yakin melakukan hal yang sama di rumahnya. Dia bakal minta sesuatu yang satu langkah di depan temen-temennya. Kalo temen-temennya pada punya hape, dia bilang ke nyokapnya, ‘BELIIN AKU IPHONE!!’ Kalo temennya punya motor, dia ngerengek, ‘PAH, MAU MOBIL?!’ Kalo temennya punya kutil, dia bakal ngadu ke nyokapnya, ‘MAH, AKU KENA TUMOR!!’

Tapi, setelah gue cekicek, masih ada beberapa orang yang menjawab dengan wajar. Kebanyakan dari mereka minta buku.

Sejujurnya, ‘buku’ emang barang yang gue banget. Tapi buku yang gimana? Nggak mungkin juga novel atau buku Kiky. Berbekal pemikiran ‘sesuatu yang gue banget’ tadi, gue kepikiran untuk ngasih notebook yang udah gue ‘otak-atik’. Maka, hasilnya adalah ini:


GIVEAWAY KERIBA-KERIBO HADIAH BUKU

GIVEAWAY KERIBA-KERIBO HADIAH BUKU

giveaway buku keriba-keribo



Itu adalah buku tulis yang di dalamnya terdapat tulisan-tulisan mahaabnormal dari gue. Juga ada beberapa foto dan quote yang belakangan ini jadi favorit dan selalu bikin gue semangat kalo lagi ngedrop. Gue tahu hadiah ini ga ada apa-apanya dibanding giveaway kebanyakan yang hadiahnya uang, atau voucher, atau pulsa. Tapi, sekali lagi, gue cuman pengin temen-temen bisa jadi lebih deket sama gue. Dan mudah-mudahan efek positifnya sih bisa nyampe juga ya. Hehehe.

Sekarang, peraturan mainnya:

Karena emang niatnya kembali ngedeketin gue dan blog ini (DAN TEMEN-TEMEN OF COURSE), kayaknya rada nggak etis aja kalo harus bikin kompetisi macem-macem. Gue pengin yang sederhana dan gampang. Jadi, gue minta temen-temen untuk nulis di kolom komentar, kategori apa yang paling kamu suka di blog ini. Bisa sehari-hari, atau lagi waras, atau lagi random beserta alasannya. Pokoknya bebas. (untuk yang gatau ada kategori apa aja di blog ini, bisa klik tab di atas atau pencet ini).

Giveaway ini berlaku untuk siapa aja. Baik untuk temen-temen yang udah lama, atau pun yang masih baru. Soalnya, pemenang dari giveaway ini akan gue pilih menggunakan angka acak. Gue penasaran aja, temen-temen tuh suka tulisan yang kayak gimana sih. Muehehe.

Inget ya: sebutin kategori yang disuka beserta alasannya.

Giveaway ini akan gue tutup sampai Minggu, 26 Juni 2016.

So, mari berkomentar! \(w)/


--
Ps: Karena gue anaknya berantakan banget, jadi jangan harap buku itu banyak isi DIY-nya ya. Gue udah nyoba beberapa kali ngisi sesuatu, tapi hasilnya malah kacau. Alhasil, halaman awalnya fail abis. Muahahaha. :))

Pps: Karena sistemnya milih random, kalo mau dapet kesempatan menang gede, ajak aja temen kamu ikutan. 

Ppps: Buat yang tahu media sosial gue:

ini Twitter: https://twitter.com/keribakeribo
Ini Instagram: https://www.instagram.com/keribakeribo/
Ini Facebook: https://www.facebook.com/keribakeribo/
Ini LINE: @keribakeribo (pakai '@' ya!)

See you there! 

*UPDATE* 
Giveaway ini udah ditutup. Komentar setelah tanggal 26 Juni pukul 21:21 tidak akan dihitung. Terima kasih! \:D/

My New Blue Bird: It Gives My Trust Back*

$
0
0
Everybody has their own trauma.

Setiap orang memiliki traumanya sendiri-sendiri. Ketakutan-ketakuan akibat pengalaman dari masa lalu. Trauma naik sepeda motor karena di masa lalu pernah mengalami kecelakaan. Trauma gedung tinggi karena pernah terjebak dalam apartemen yang terbakar. Trauma berada di tempat gelap, karena semasa kecil pernah menjadi korban penculikan.

Orang-orang di sekitar selalu heran tentang kesukaan gue naik motor. Ke mana-mana selalu naik motor. Dari mulai ke pasar modern, sampai Bandung, sebisa mungkin gue lakukan dengan motor. Enggak, gue bukan seseorang yang anti mobil. Emang gak punya sim aja.

Gue trauma dengan kendaraan umum.

Banyak pengalaman dari temen-temen gue yang terkena tindak kriminal di angkutan umum. Mulai dari yang kecopetan, dihipnotis, sampai, salah satu temen gue pernah kena pelecehan seksual. Penumpang cowok di sebelahnya ngebuka resleting dan menunjukkannya ke dia. Serem abis kan? Apalagi gue adalah tipikal orang yang nggak gampang percaya. Naik angkot yang gara-gara jalanan macet langsung belok ke gang kecil aja gue suka panik dan pengin bikin surat wasiat. Gue ngebayangin abangnya ngebawa angkot ini ke tempat gelap, menyekap gue, kemudian ngejual ke Uganda (Oke, gue emang kalo ngayal kebangetan).

Ketidakpercayaan gue terhadap angkutan umum ini bermula sejak balita.

Kami sekeluarga sedang di dalam taksi. Gue lupa ke mana tujuan kami waktu itu, tapi sepertinya hari itu adalah pertama kali gue naik taksi. Bokap duduk di depan. Nyokap menggendong Abang gue di belakang. Sementara gue, dilakban di bagasi duduk di sebelah nyokap, menempel di pintu kiri belakang.

Seperti Himawari dalam komik Shinchan ketika melihat perhiasan, mata gue berbinar mengetahui benda yang menempel di bahu kiri gue ini. Di pikiran gue waktu itu, benda ini bisa terbuka dan tertutup. Dan itu keren luar biasa.

Gue penasaran setengah mati.

Gue tahu bahwa ada sebuah tombol rahasia untuk membuka benda tersebut. Kalau aja umur gue rada tua dikit, gue pasti akan teriak, ‘Abreee!’ Berharap pintunya kebuka kayak di film Dora. Berbekal rasa penasaran yang tinggi, gue mendorong badan gue ke kiri. Menekan pintu tersebut sekuat tenaga.

Tapi ga ngaruh.

Gue kemudian membentangkan tangan, berusaha menjangkau sebuah benda kecil yang menongol di deket jendela. Setelah beberapa menit, akhirnya tangan mini gue berhasil mencapai benda itu. Di dalam pikiran gue terdapat keyakinan bahwa tombol ini adalah jawabannya! Didorong hasrat menggebu-gebu, benda tersebut gue dorong, tekan, tarik, sampai tiba-tiba muncul bunyi ‘Ceklek’.

Gue tersenyum puas. Menyadari hal ini, nyokap langsung menarik gue dari pintu dan mendekatkannya ke dia. Nyokap waktu itu bilang, ‘Jhasn Tuu.. Katkhatt tu.. Inhuu..’ Dan karena ga ngerti apa yang dikatakan nyokap, gue cuman bisa menjerit selayaknya anak bayi pada umumnya. Soalnya ga mungkin juga gue membalas, ‘What’s up, Bro?’

Dengan teknik nyelap-nyelip-ala-balita, gue berhasil meloloskan diri dari tangan nyokap. Gue kembali menempelkan diri di pintu kiri. Meraba-raba tiap sentinya.

Sampai kemudian, tanpa disadari, gue menarik tuas untuk ngebuka pintunya.

Pintunya berhasil kebuka. 
Gue terjun keluar.

Angin di luar menerpa wajah gue. Sekelebat terlihat aspal di bawah. Pohon-pohon seolah berjalan mundur di sebelah. Kalau di film-film, saat ini adalah waktu di mana aktornya mengingat momen di masa lalu. Gue sendiri nggak inget apakah gue sempet membayangkan momen di masa lalu. Kalaupun iya, momen yang gue inget paling: ngedot di ruang tamu, ngedot lalu ileran, balapan ngedot sama balita di kompleks sebelah. Nggak keren abis.

‘KHAAKAK… MEBUUUU!!!’ Nyokap dengan cekatan menangkap tangan kanan gue, tepat sebelum gue nyusruk di aspal. Dan tidak ada reaksi yang lebih indah dibandingkan gue yang menjerit, ‘OEEEEEEEK!!’

trauma naik kendaraan umum tindak kriminal


--
Sejak saat itu, gue jadi panik kalo duduk di deket pintu. Bahkan, lebih jauh lagi, parnoan kalo naik angkutan umum sendiri. Takut aja gitu kan terjadi hal-hal yang menyeramkan. Pokoknya, selalu timbul perasaan tidak nyaman dan waswas.

Gue percaya bahwa satu-satunya hal yang dapat mengalahkan trauma adalah trust. Kepercayaan dari diri kita sendiri. Kita mungkin pernah mengalami kecelakaan motor sehingga trauma untuk naik motor lagi. Namun, ketika kita percaya bahwa belum tentu setiap naik motor, gue bakal kecelakaan kayak kemaren. Kepercayaan bahwa hal-hal yang terjadi di masa lalu, bukan berarti akan terus berulang di masa sekarang.

Semenjak bekerja, trauma gue soal kendaraan umum sempat berkurang. Hal ini Karena di kantor gue selalu menggunakan jasa Blue Bird sebagai alat bepergian.

Namun, semenjak pindah kerjaan, gue kembali menggunakan motor ke mana-mana. Gue percaya Blue Bird, semata-mata karena memang sudah jadi partner sama kantor gue yang lama. Jadi, begitu pindah kerjaan, kepercayaan gue kembali berkurang.

Gue kemudian tahu kalau Blue Bird baru saja mengupdate aplikasinya dengan fitur-fitur baru. Sebutannya, New My Blue Bird. Terus terang, pada awalnya gue masih ragu. Apakah ini akan aman? Apakah gue yang gaptek ini bisa make aplikasi macem beginian?

Semua itu terjawab hari senin kemarin.

Gue memutuskan untuk menggunakan aplikasi ini untuk pertama kali. Berhubung kondisi badan lagi ga enak, dan cuaca yang panas banget. Takutnya malah tepar di jalan kalo maksain naik motor. Sementara kalo harus ninggalin kerjaan rada nggak enak juga.

So here’s my story:

Download aplikasinya, lalu registrasi deh kayak biasa. Gampang banget ternyata. Tinggal ngisi nama, nomor hape, email untuk konfirmasi (dan e-receipt nantinya!). Ga ada pertanyaan yang aneh-aneh. Apalagi pertanyaan, ‘Kapan punya pacar?’

Setelah ngebuka aplikasinya, halaman yang muncul adalah titik koordinat kita. Kayak lagi buka peta, di mana ada kita, dan lambang burung biru milik Blue Bird, yang menunjukkan armada Blue Bird yang berada di sekitar kita. Buat gue sendiri, hal ini sangat menyamankan. Gue jadi bisa mengira-ngira berapa lama waktu yang dibutuhin buat mobil supaya sampai ke tempat kita. Kita jadi ga perlu lagi tuh berdiri di trotoar, lalu melambai-lambai sendirian. Udah gitu, gatau pula harus nunggu berapa lama. Emang enak nunggu-nunggu ga jelas gitu? Capeknya serasa digantungin gebetan.

Dengan mengetahui mobil di sekitar, ya gue tinggal ongkang-ongkang kaki di gedung. Pas mobilnya udah mau deket, baru deh tinggal cus keluar. Mantap.

download aplikasi new blue bird


Enaknya lagi, kita bisa milih apakah mau naik Blue Bird, atau Blue Bird Van, atau Silver Bird. Cuman tinggal sekali klik, mobilnya pun langsung terdeteksi di dalam peta. Ga ribet kayak alesan temen yang gamau balikin duit utang:

aplikasi blue bird aman dan gampang


Kalo udah mutusin mau naik mobil apa (saran dari gue: jangan mobil mantan), ya udah deh. Tinggal tulis alamat penjemputan alias pick up ordernya. Lalu pencet next… dan ini yang gue suka. Setelah menulis alamat tujuan, akan muncul estimated fare, atau biaya kira-kira kita sampe tujuan. Jadi ga perlu khawatir sama yang namanya nebak-nebak, ‘Hmm kalo ke sini kira-kira kena berapa ya?’ karena udah ada biaya estimasinya. Soalnya, yang namanya nebak-nebak itu ga enak. Apalagi kita udah nebak kalo dia naksir kita, eh ternyata selama ini cuma dianggep temen. Sakit.

Hal lain yang keren dari aplikasi ini adalah, adanya pick up instruction di mana kita bisa nulis-nulis keterangan tambahan. Misalnya, nomor rumah, atau keterangan lain yang bantu bapak supirnya nemuin kita. Buat gue, ini sangat berguna. Hari senin kemarin, gue nulis, ‘Saya di bawah halte busway ya, Pak. Yang pake jaket item.’ Ini bikin supirnya nggak bingung nyari kita yang mana (meskipun dia bakal tetep nelpon). Saran dari gue, jangan mengisi keterangan ini dengan keterangan yang sulit dikenali. Kayak misalnya, ‘Pak, saya yang udah jomblo 8 tahun ya pak.’ YA GIMANA BAPAKNYA MO NGENALIN KALO MALAH CURHAT GITU!!

aplikasi my blue bird estimated free

aplikasi my blue bird pick up information


Setelahnya, tinggal isi deh printilan lain kayak mau bayar make cash atau epay (tapi kayaknya baru bisa cash deh), serta waktu penjemputan. Nah, ini yang seru. Di aplikasi ini ada pilihan untuk tidak langsung menjemput saat ini. Atau istilahnya,advanced booking. Buat orang pelupa kayak gue, ini jelas membantu.Jadi, kita bisa mesen taksi buat entar sore, atau malem. Kita bisa menentukan jam penjemputannya. Bahkan, kalo kita udah tahu besok pagi mau pergi meeting, misalnya. Kita bisa booking dari sekarang. Jadi, ketika besok kita bangun, ga ada lagi grasak-grusuk ribet order taksi lagi.

pesen blue bird lebih dari satu mobil


Ketika udah yakin semua, tinggal pencet book blue bird nowdeh. Di sini gue rada kaget. Karena baru beberapa detik mesen, eh ada telepon masuk. Gue udah mikir, ‘SAPA NEH NELPON-NELPON KONTAKNYA GA GUE KENAL?!’ Eeh ternyata dari drivernya. Dia langsung nanya posisi gue. Gile, cepet banget responnya. Coba aja respon gebetan secepet itu, makin semangat deh gue cari nafkah. Muahahaha.

Beres telpon-telponan sama sang driver (tentunya tanpa drama ‘Bapak dong yang tutup teleponnya… Hihihi…) kita tinggal tunggu deh. Sambil nunggu, kita bisa memantau si driver. Ada biodatanya pula! Lengkap dengan foto bapaknya, nama, serta nomor Blue Bird-nya. Kalo udah berani nunjukin identitas gitu, gue sih makin yakin kalo aman. Terlebih kita bisa memantau ke mana mobil bergerak. Sampe kilometer dan waktu estimasi si mobil sampai ke kita juga ada. Yowis, tinggal lanjut ongkang-ongkang kaki sampai 1 menit si bapak nyampe, baru keluar. Hahahaha aku memang penumpang pemalas.
my blue bird aplikasi keren

Akhirnya mobil datang dan gue bahagia. Gue curhat kalo baru kali ini nyobain mesen make aplikasi. Bapaknya pun nyengir. Dan illfeel. Gue pikir semuanya udah selesai sampai di sini. Tapi ternyata, begitu sampai Roxy, hape gue kok masih ada notifikasi dari Blue Bird? Perasaan gue mesennya udahan deh. Eh ternyata itu adalah ucapan terima kasih sekaligus verifikasi harga yang kita bayarkan. Kita juga dikirimin email berupa struk elektroniknya. Ya udah deh, karena semuanya oke, langsung gue kasih rating aja si bapaknya. Asoy.

rating my blue bird aplikasi


Begitu keluar dari pintu, gue langsung inget lagi soal trauma gue jaman dulu. Sebuah pintu yang dulu bikin gue panik, sekarang baru aja gue tutup. Pintu belakang kiri yang semula membuat trauma, kini membuat gue berpikir ulang. This experience makes me think about my trauma. I am now really agree that trust can cure trauma. Keamanan dan rasa nyaman membuat kepercayaan gue timbul. I’m trust this.

And now, I’m feeling so well.

--
Tambahan beberapa fitur yang nggak sempet gue tulis:

Multiple booking: Kita bisa memesan lebih dari satu mobil.
Share my journey:Menyebarkan perjalanan kita melalui media sosial. Ini gue rasa pun soal keamanan. Kita bisa ‘meninggalkan jejak’ kalau kita sedang naik ini. Sehingga ketika ada hal buruk yang menimpa kita, temen-temen kita bakal tahu.
Call driver: Ketika menunggu, dan emang udah ngebet banget, kita bisa juga menelepon langsung si driver.
Add location: Kita bisa membuat ‘lokasi’ favorit. Ini semacam nge-bookmark tempat. Jadi, kalo suatu waktu kita pengin ke tempat itu lagi, ga perlu ribet nyari alamatnya lagi.
History: Melihat perjalanan kita. Lengkap dengan foto driver dan biaya yang dikeluarkan.

Harapan:Mudah-mudahan nanti ada program ‘Kalo kamu udah naik 10 kali, bakal dapet diskon.’ diliat dari history-nya. Muahahaha. Teteup.
Saran: Biaya estimasi semoga memperhitungkan variabel kemacetan.

Kalo mau ngecek website Blue Bird, silakan klik di sini.

Pengumuman Giveaway dan Cerita dari Taksi

$
0
0


Makasih buat temen-temen yang udah ikutan main di giveaway kemarin. Setelah gue acak, pemenangnya adalah orang yang ikutan main dan komentar di urutan ke 5,6 (dibuletin jadi 6). Jadi, ini dia:

syarifatul adibahJune 20, 2016 at 12:39 PMbiarkan kumulai komentar ini dengan 3 x kalimat istighfar, agar gugur segala dosaku selama membaca perkataan kasar di blog ini. Astaghfirullahamadhim, Astaghfirullahhaladhim, astaghfirullahhaladhim..
Yak udah,udah gitu doang.Enggak deh.
eeem kategori mana ya? sebenernya seru semua sih, cuma lebih suka yang sehari-hari. karna menurut aku kejadian sehari-hari yang bang kres tulis itu tidak seperti hari-hari milik manusia normal, kaya banyak apes sama gak jelasnya gitu deh, ya lumayanlah buat bikin kotak tertawaku sekali-kali berguna. Saran dari aku, *nggak ada yang minta sara nyet* mending bang kres ini banyak-banyakin istighfar aja deh, sama jangan lupa dukung #Adibahsholehah2016
Dah gitu aja. Gausah dimenangin. buku begituan mah aku punya banyak di rumah.

Selamat buat Dibah! \(w)/

Karena kamu ga butuh dimenangin, jadi hadiahnya batal ya. Muahahaha. Becanda. Silakan kirim alamat email di kolom komen untuk lebih lanjutnya ya. Semoga hadiahnya bermanfaat. :)

--
Anyway, how it’s going guys? Puasanya, dan segala macam lainnya di tahun ini?

Jujur, Ramadan gue kacau abis. Rasanya beda banget sama sebelum-sebelumnya. Bulan puasa tahun ini kayak… ya udah, cuman gue dan aktivitas normal sambil berusaha menahan lapar dan haus. Nggak se-excited tahun-tahun sebelumnya di mana setiap malem gue bakal lari dulu-duluan ke masjid… buat beli cilok.

Okeh, gue emang bukan orang yang ‘serajin’ itu dalam beribadah. Tapi seenggaknya niatnya udah baik kan? Hehehe.

Tahun ini, begitu pulang ke rumah, tarawih di masjid udah kelar. Buka puasa juga lebih sering di luar, nggak bareng keluarga. Ibadah pun nggak bisa ‘sebrutal’ kemaren-kemaren. Rasanya agak sedih aja gitu nggak bisa ‘mendekatkan diri’ di bulan baik ini.

Oh God, I miss my old Ramadan.

Sampai tadi gue naik taksi.
Ralat.
Tadi gue naik taksi spesial.

Tuhan emang selalu mengingatkan kita dengan kejutan-kejutan yang ga bisa ditebak. Begitu masuk ke dalam taksi, si supir menyambut gue dengan senyum lebar. Selayaknya sopir yang hobi mengobrol, dia menceritakan kisah hidupnya. Si bapak bertopi biru ini, ternyata seorang mantan kontraktor di perusahaan asing. Ia sudah berpindah dari satu perusahaan tambang, ke perusahaan lain. Dari perusahaan Amerika, Iran, sampai Cina.

Bekerja di perusahaan besar jelas membuat hidupnya mapan.

Si bapak, lewat celah kaca di tengah mobil, menatap gue. Dia bercerita bahwa di masa itu, gajinya mencapai 60 juta per bulan. ‘Buat orang Indonesia mah gaji segitu udah lumayan, Mas,’ katanya sambil melirik gue di belakang.

‘Hmmmm gitu.’ Gue mengangguk sotoy.
Padahal dalem hati bilang: ‘mencret.’

Dengan duit sebanyak gitu, gue bisa mencret dan cebok make gocengan tanpa perlu takut jatoh miskin.

Dia kemudian bercerita tentang detail penghasilannya. Gaji per hari (iya, per hari). Tunjangan ini itu. Tambahan uang insentif dari sana sini. Bagaimana jabatannya naik sedikit demi sedikit. Sampai lama-kelamaan, ia mulai mengubah gaya hidupnya.

Dan di satu waktu, rekan kerjanya menipu dia.

Partnernya membawa kabur uangnya sebanyak 1 Milyar. Dan voila, hidupnya berubah drastis. Teman-temannya perlahan-lahan menjauh. Keluarganya kembali hidup sederhana. Dia yang semula kalo tidur harus make AC, sekarang harus puas hanya dengan kipas angin.

Gue selalu kagum tentang bagaimana cara Tuhan bekerja. Menakjubkan bagaimana Tuhan, bisa mengubah hidup kita secepat kilat. Orang yang tadinya kaya raya, bisa menjadi miskin dalam sekejap. Seseorang yang hidupnya kurang berkecukupan, bisa tiba-tiba memenangkan lotere dari membeli makanan ringan. Seseorang yang rutin berlari setiap sore, bisa saja mendadak lumpuh karena tertabrak angkot.

Sejak tahun 2011, akhirnya orang ini memutuskan untuk menjadi sopir taksi. Apapun mulai ia lakukan demi menghidupi keluarganya. Ia kemudian mengaku bahwa sewaktu mapan dahulu, pergaulannya memang berubah ke arah negatif. Cara-caranya dalam berbisnis juga seringkali tidak baik. Entah ada hubungannya atau tidak, but that’s the truth.

Mendengar cerita si sopir membuat gue bercermin. Bulan puasa udah mau beres, dan rasanya gue masih gini-gini aja. But hey, it’s never too late to start something kan? Di akhir-akhir puasa ini kayaknya gue harus rajin ‘mendekatkan diri’ deh. Meningkatkan ibadah. Atau sekadar curhat tentang hari-hari yang gue lewati. Well, katanya curhat terbaik adalah yang ditujukan kepada Dia kan?

Soo, hell yeah one last week! I’ll do my best!
So do you I hope. Yosh. \(w)/

Maaf-Maafan Sama Mantan, Iya Atau Enggak?

$
0
0
lebaran maaf-maafan sama mantan

Imaginary Talk libur dulu!

Karena lagi ada sesuatu hal, Imaginary Talk nggak muncul dulu sampe setelah lebaran ya. Gue sama Kay masih nyari formula yang pas buat bikin podcast yang enak dan ngga bikin bosen.

Daripada sama sekali nggak ada apa-apa, akhirnya gue iseng-iseng bikin PKK deh. Hehehe.

Hoah. Setelah terbiasa bikin podcast berdua, rada canggung juga sekarang harus ngomong sendiri gini. Untungnya, temen-temen pada mau ikut meramaikan PKK kali ini dengan telepon dan ‘ikut main’ bareng gue. Seru banget sih. Gue malah ketagihan. Kapan-kapan lagi yuk? Muahaha. :))

PKK rabu 29 juni ngebahas tentang maaf-maafan sama mantan di hari lebaran:



Kalo temen-temen di sini, pada gimana nih?

--
Buat yang nggak tahu kelanjutan sopir taksi kemarin, ceritanya gue tulis di revuhre ya. Gue masih nggak nyangka bakal ketemu sama orang yang punya kisah hidup kayak gitu. Silakan baca di sini.

Well, see you on the next post! \(w)/

Tentang Podcast-Podcastan dan Lelaki Kerdus

$
0
0
Dian HendriantoJune 30, 2016 at 8:47 PMokay.. diplanet gw juga lagi musim kesambet flu...
ngomong2 maafin mantan, gw bakalan maafin kalo raisa mantan gue, tapi paling gue yg nyembah-nyembah minta dimaafin.
ngomong2, bisa kali bikin tutor ttg tata cara bikin podcast, + pake app apa aja, muehehehe


Jawaban ngasal:
Kalo Raisa mantan kamu, berarti kamu masih hidup dalam dunia khayal.

Jawaban bener:
Sebenernya, untuk bikin podcast ada banyak banget caranya. Dari yang super gampil sampe yang kompleks. Gue sendiri, untuk Podcast Keriba-Keribo, cuman ngerekam langsung di laptop, terus convert formatnya ke mp3 dan edit di software Audacity. Buat tempat upload, ada berbagai macam. Mulai dari soundcloud, podbean, atau masukin langsung ke podcast di ipod.

Kalo mau yang suaranya lebih jernih, tinggal ngerekam lewat hape yang bagus atau iphone, kayak podcast-nya Iqbal Subjective Podcast. Atau, bisa juga pake perlengkapan rekaman kayak microphone yang memadai dan studio ‘beneran’ kayak podcast-nya appscoast.

Jadi, pilihannya tergantung peralatan yang ada. Gue sendiri sejauh ini masih belum modal-modal amat. Hehehe.

Untuk detailnya, bisa cek link how to start your own podcast atau how to make a succesful podcast ini.

--
Anyway, beberapa hari yang lalu gue sempet ikut seminarnya Appscoast di daerah BSD. Salah satu enaknya podcast adalah, platform ini bisa didengerin di mana aja. Di atas kereta sambil desek-desekan, di mobil, atau pas lagi nunggu angkutan di jalanan. Terlebih, podcast merupakan salah satu medium yang bisa dikatakan straight, alias nggak ribet edit-editnya. Apa yang ada di pikiran si narasumber, langsung tertuang begitu aja. Minusnya, karena nggak bisa di-rewrite, jadi pace-nya sulit diatur. Dan terkadang jadi suka ngalor-ngidul ke mana-mana. Beda kayak tulisan yang sebelum di-publish kita masih bisa otak-atik beberapa bagian di dalamnya. Podcast cenderung lebih susah untuk ‘menambal’ bagian-bagian kosong atau mengatur kepadatan konten. Di Indonesia emang masih jarang banget yang main podcast. Tapi, di luar negeri, podcast udah jadi hal yang biasa. Bahkan bisa jadi kayak serial yang tiap episode-nya dijualin gitu. Gue sendiri lagi demen sama podcast-nya Marc Maron.

Kalo ada temen-temen di sini yang tertarik main podcast, kabar-kabarin aja! Siapa tahu kita bisa main bareng. Hohoho.

--
Another podcast is up!



Kali ini gue nanya temen-temen soal fenomena anak kecil yang nyanyi lagu Lelaki Kerdus. Enjoy hearing guys!

Kalo ada yang mau ngasih saran soal podcast keriba-keribo ini, gue sangat sangat sangat senang lho. Soalnya, gue sendiri masih ngotak-ngatik gimana ‘ngerancang’ format yang seru. Apa harus pake lagu-lagu biar kayak radio? Atau kayak gini aja? Apa harus pake semacam highlight berita-berita yang lagi seru kayak format sebelumnya?

Thank you for the comments guys! Happy holiday! \(w)/

Mau Desain Apa Dari Ciptaloka?

$
0
0
kresnoadi foto ciptaloka
mangap mangap

Udah lama banget gue pengin bikin kaos sendiri. Ngebayangin mulai dari ngedesain, produksi, sampai ngaca pas make kaos sendiri pasti bakal seru abis. Salah satu mimpi gue emang punya brand clothing sendiri. Makanya, gue paling demen kalo nemu tempat yang bisa bikin kaos satuan. Pasti berasa eksklusif karena cuman kita yang punya. Terlebih gue lagi ngerjain Imaginary Talk, projek podcast gue sama Kay. Kita emang berencana bikin kaos buat seru-seruan. Bayangin aja, ngerjain projek bareng temen sendiri, terus make kaos samaan. Hmmm rasanya pasti keren… dan homo sekali.

Masalahnya, nyari tempat yang bisa bikin kaos satuan itu ga gampang. Kebanyakan tempat selalu ngasih batas minimal bikin, yaitu selusin. Berhubung gue bukan mau bikin seragam bola, makanya rencana ini ga kunjung terlaksana. Lah ya kalo selusin siapa yang mau make? Kalo gue sendiri yang make, dengan desain yang sama, bukannya terlihat keren, orang-orang malah curiga gue ga punya baju lain. Pedih…

Untungnya, beberapa waktu lalu, gue nemu Ciptaloka, tempat buat ngeprint kaos satuan dengan desain sendiri. Jadi, kita tinggal ngirimin desain kita (atau langsung desain di web-nya!), terus tinggal cetak deh di kaosnya. Metode ini namanya DTG, alias direct to garment. Jadi semacam nge-print dengan medium kaos.



Ciptaloka ini nggak cuman bisa cetak desain di kaos, tetapi juga di casing hape, mug, canvas, dan lain lain. Pokoknya cek aja sendiri di situsnya ya. Gue sih karena ngebetnya bikin kaos, jadi ga sempet lirak-lirik ke yang lain. Jenis kaosnya pun beragam, mulai dari soft cotton combed, two-tone, gildan. Bisa juga sweater. Dari mulai cowok, cewek, sampe buat anak-anak juga ada. Pokoknya lengkap gitu.

Di antara berbagai jenis bahan, gue memilih kaos berbahan “gildan”. Alasannya tidak lain dan tidak bukan karena gildan ini... terdengar keren. Gildan... Gildan.. Gildan... Gila edan. Sungguh macho bukan? Tentu saja bukan! Muahaha. Serius, gue ga ngerti sama sekali soal jenis bahan. Padahal mah di situsnya dijelasin kalo gildan ini bla bla bla, two-tone ini jenis yang bla bla bla. Tapi, berhubung yang punya blog ini otaknya rada-rada, jadi asal milih yang namanya keren aja. (untuk jenis bahan lain, harganya tetep sama kok).

pilihan warna di ciptaloka.com


Udah deh, berikutnya gue tinggal milih-miliih warna dan desain sendiri. Warnanya ada 9 jenis, dan ukurannya mulai dari XS (Xtra Small), sampai 2XL (2 Xtra Large). Untuk kaos selain putih, harganya 95 ribu, tapi nambah goceng kalo ukurannya XL dan ceban kalo 2XL. Kalo kaos putih cuman 75 ribu sajah. Cukup terjangkau lah buat ukuran kaos kita doang yang punya di dunia ini. Enaknya, ciptaloka ini sangat memanjakan kita. Buat yang jago desain, tinggal upload gambar desain kalian terus sesuain ukurannya ke kaos. Buat yang pengin gaya tapi bingung, ada berbagai macam template desain cihuy. Jadi, desainnya udah ada, kita tinggal ganti kata-katanya aja. Nah, buat orang-orang yang pengin beda tapi ga punya skill kayak gue, bisa langsung pake online editor. Tinggal klak-klik, jadi deh. Andai PDKT semudah ini…

online editor di situs ciptaloka


Selanjutnya, tinggal masukin deh ke keranjang belanja, terus bawa ke kasir. Tenang, karena online, kasirnya ga bakal nanya, ‘Ini aja? Mau isi pulsa sekalian? Kapan kawin?’ Cuman isi data diri sama metode pembayaran. Kalo udah, nanti kita bakal dapet kode pemesanan di email yang kita masukin. Terus bayar, tidur-tiduran di rumah, sampe deh.




Gara-gara nemu website ini, gue jadi kepikiran buat bikin desain aneh-aneh deh. Gue sih ngebayangin ini bisa jadi hal yang mantap kalo dijadiin hadiah buat si dia. Buat pasangan romantis, tinggal bikin tulisan yang geli-geli-cute kayak, 'You're my love'. Buat pasangan biasa, bisa nulis potongan lirik lagu atau momen-momen tertentu kayak misalnya, ‘You give me purpose’ dari Purpose-nya Justin Bieber. Buat pasangan insecure, bisa juga bikin tulisan sebagai pengingat kayak, ‘KALO SELINGKUH, BAPAKMU GAK KULEPAS!’

Karena lagi momen lebaran gini, kaus custom semacam Ciptaloka ini bisa menjadi perantara yang mendekatkan tali silaturahmi keluarga. Begitu hari lebaran tiba, kamu tinggal make kaos ini, lalu tutupin dengan jaket. Begitu sesi maaf-maafan tiba, kamu lepas jaket, lalu membusungkan dada menunjukkan desain kaus bertuliskan ‘IYA GUE MAAFIN!’

Keluarga besar pun terharu akan kebaikan kamu.

Kamu sendiri punya ide apa kalo disuruh desain kaos sendiri? 

ps: website ciptaloka: http://www.ciptaloka.com

Happy Eid Mubarak 1437 Hijriah!

$
0
0

Ada tiga kata sederhana di dunia ini yang orang sangat susah mengatakannya. Apa itu? Yak, betul. Maaf, tolong, dan mencret (lho?!). Entah kenapa, kata-kata ini semacam musuh besar dari gengsi. Mau minta maaf, gengsi, akhirnya cuman tatap-tatapan dari jauh. Biasanya, orang tersebut hanya akan berkata dalam hati, ‘Sori, ya. Gue tahu kok gue salah...’ sambil berlalu begitu saja. Sementara orang satunya, juga ngomong dalam hati, ‘Eh kampret maen kabur aja lo.’

Mengucapkan kata maaf, bagi sebagian orang memang perkara yang sulit. Apalagi kalau kita merasa tidak punya salah. Padahal, disadari atau tidak, mungkin ada orang-orang yang tersakiti karena tingkah laku kita. Karena perbuatan kita. Karena perkataan kita yang sembarangan. Bukan tidak mungkin ada orang yang tersinggung gara-gara bercandaan kita, lalu diam-diam mengambil rambut kita dan ngebawa ke Ki Joko Bodo buat disantet (Buset, serem amat). Hehe.

Anehnya, ada aja orang yang memanfaatkan momen maaf-maafan di lebaran seperti ini sebagai ajang lucu-lucuan. Bukannya saling minta maaf, malah bilang, ‘Iya, udah gue maafin kok semuanya.’ Orang rese kayak gini sudah seharusnya mendapat ganjaran ‘Maaf, nggak bisa. Kamu kayaknya lebih cocok jadi Bapakku.’ sebelum sempet nembak gebetannya. Esensi dari saling minta maaf itu kan menyadari kesalahannya. Mengikhlaskan perasaannya. Menumbuhkan perdamaiannya.

Tidak sedikit juga orang yang berkomentar seperti, ‘Minta maaf mah bisa kapan aja.’ Well, ya emang bener sih. Sudah sewajarnya orang meminta maaf ketika berbuat salah. TAPI KAN LEBARANNYA SEKARANG. Ya masa gue udah pake baju koko, ketemu sodara, lalu salam-salaman sambil ngomong, ‘Jangan lupa bayar utang!’ Lha, yang ada gue dimutilasi di tempat.

Tidak bisa dipungkiri, selama setahun ke belakang gue dan blog ini juga punya salah. Mungkin ada beberapa tulisan yang menyinggung atau bikin kesel (kalo itu banyak! Hehehe.) yang baca. Maka dari itu, gue, Kresnoadi, beserta seluruh jajaran tim yang bertugas mengucapkan mohon maaf lahir dan batin. Adapun permintaan maaf ini gue tujukan kepada Allah SWT, keluarga besar, kerabat, teman-teman, gebetan, mantan, selingkuhan mantan, juga kamu yang lagi baca ini di mana pun kamu berada. Mudah-mudahan diberi kelapangan dada supaya mau saling memaafkan ya! \(w)/

Berhubung udah terlanjur bahas beginian, gue mau sekalian aja deh nulis harapan yang baik-baik. Semoga aja di-aminin sama temen-temen yang baca. Hehehe.

Pertama. Semoga kita diberikan kesehatan sehingga bisa saling ketemu di momen ini tahun depan.
Kedua. Semoga yang cowok jadi tambah ganteng yang cewek semakin cantik!
Ketiga. Semoga kadar kepintaran gue bertambah.
Keempat. Mudah-mudahan kita dipertemukan dengan orang-orang yang membawa kebaikan untuk hidup kita.
Kelima. Semoga rejeki kita diperluas.
Keenam. Mudah-mudahan kita tetap rendah hati, terus mau belajar dan bersyukur. Kayak lagunya paramore, “Keep your feet on the ground when your head’s in the clouds.”
Ketujuh. Semoga kita semua berguna dan punya dampak positif bagi orang-orang di sekitar.
Kedelapan. Semoga gue bisa bikin buku, film, dan serial film yang terkeren di dunia! (ngayal sekali-kali gapapa kan? \:p/).
Kesembilan. Semoga gue bisa beli rumah sendiri!
Kesepuluh. Dan mobil!
Kesebelas. Semoga gue punya brand clothing sendiri.
Keduabelas. Semoga gue punya toko makanan (jadi bisa ngumpulin temen-temen sambil nongkrong sampe puas di tempat sendiri).
Ketigabelas. Semoga gue punya kucing peliharaan!

Lho, lho, lho, ini kenapa lama-lama jadi materi semua gini ya harapannya. Hehehe. Yowislah kalo gitu.
Happy Eid Mubarak 1437 Hijriah guys! Sugeng riyadi! :)


ps: Begitu mau publish ini, gue keingetan sama peristiwa ledakan yang terjadi di berbagai tempat. Mulai dari Turki, Bagdad, Madinah, sampai Solo. Agak serem sih gue bacain beritanya. Terlebih, momennya lagi kayak gini. Gue masih ga abis pikir deh. Picik banget pasti pemikiran orang yang ngelakuin itu. Semoga semua orang di dunia mendapat perlindungan. Dan orang yang niat ngelakuin itu mendapat balasan yang setimpal nantinya.

Dalam hitungan ketiga anda akan tertidur jauh lebih dalam...

$
0
0
Ada ga sih orang yang susah ngapalin tanggal?
Selain gue maksudnya.

Entah udah berapa pengalaman buruk yang menimpa gue gara-gara gabisa apal tanggal. Ini maksudnya bukan nggak hapal tanggal hari ini lho. Tapi lebih ke tanggal-tanggal peringatan semacam ulang tahun atau yang lain lain gitu. Tahun 2014 lalu, Ucup, temen kuliah gue di IPB, entah kenapa tiba-tiba ngajakin nonton Stand Up Fest di Senayan. Gue ga ada prasangka apa-apa. Sampai kemudian ceweknya Ucup bisik-bisik, ‘Lo bawa Ucup yang jauh dulu dong bentar.’ Sementara gue cuman merespon dengan planga-plongo, which is tampang gue sehari-hari.

Pacarnya Ucup ngecek hape, kemudian lanjut berbisik, ‘Bentar lagi kuenya dateng, nih. Buruan, Di…’

‘Hah?’
‘Buruan!!’ Mukanya mulai panik.
‘Apaan sih?’ tanya gue lagi, masih dodol juga.
‘Cepetan ih!!’ balas dia lagi, berusaha menjaga volume suaranya supaya tidak kedengaran Ucup. Sementara ekspresinya berkata, ‘CEPETAN BANGKEE!!’

Akhirnya, sambil ngebawa Ucup ngejauh dari pacarnya (ini kenapa gue berasa selingkuhan ya?), gue memikirkan semuanya. Otak gue mulai membuat hipotesa dari berbagai petunjuk yang ada. ‘Hmmm… kue… nggak boleh ketahuan… Apa jangan-jangan… pacarnya Ucup tukang Sari Roti? Ah, kayaknya ga mungkin deh…’ batin gue. Tidak lama berselang, pacarnya membawa sekotak kue ulangtahun. Lengkap dengan lilin dan api yang menyala di atasnya. Gue, dengan bakat akting tingkat tinggi, langsung ngagetin Ucup dengan bilang, ‘YOIHH LO ULANG TAHUN CUP?!! KEREN ABEESS!!’ Kami pun tos-tosan selayaknya dua lelaki gaul. Padahal dalam hati masih bertanya-tanya, ‘Lah si kampret ulang taun sekarang?’

Gara-gara kejadian itu, gue mulai introspeksi diri. Masa gue ga apal tanggal ulang tahun temen deket sendiri? Mo jadi apa orang yang gatau tanggal ulang tahun temennya sendiri? Cuih. Maka mulai besoknya, gue ngasih tanda setiap tanggal ulang tahun temen deket di kalender meja kerja. Gue berikrar, cuman pecundang yang ga apal ulang tahun temennya sendiri!

Nah, hari sabtu kemarin, Debora ulang tahun. Berhubung gue anaknya gak suka biasa-biasa aja, gue pancing dia dengan update status di bbm. Gue nulis, ‘Ini yang lagi ulang tahun gamau nraktir apa nih?’ berharap dia sadar dan ngerespon status gue. Rencananya, abis dia nyamber, baru deh gue ngasih ucapan selamat. Eh, di luar dugaan, sampe sore hari dia ga nyamber-nyamber status gue. Dalem hati gue mikir, ‘Yodalah, entar malem aja gue ucapin. Masih hari sabtu ini.’'

Malemnya gue ketiduran.

Heheheheheh. Salahkan semua ini kepada video whisper challenge di YouTube yang bikin gue ketawa ngakak sampe kecapean dan molor gitu aja. Ya, pokoknya salahin YouTube!

Bangun-bangun udah siang. Dan si kampret Debora masih ga sadar juga dengan sindiran gue. Karena udah keburu geregetan, gue chat duluan. Berikut rangkuman perbincangan kita:

Gue: Sibuk banget bu?
Debora: Hahaha nggak. Kenapa cuy? Cepet banget ya udah hari minggu aja.
Gue: (kembali mengeluarkan jurus sindiran) Makanya ulang tahun jangan hari sabtu.
Debora: Ulang tahun gue kan hari selasa. -___-

*ngucek-ngucek mata* *kembali baca teks dari Debo* *googling cara pindah kewarganegaraan*

Gue: LAH SIGOBLOGGG TERUS INI YANG NULIS DI KALENDER GUE SIAPAA COBAA?!!
Debora: Bodo amat ya gue ga kenal ama elu salah tanggal anjir.
Gue: Dalam hitungan ketiga Anda akan tertidur jauh lebih dalam dari sebelumnya… satu… dua… tiga…

INI KENAPA SEKALINYA GUE NYATET TANGGAL ULANG TAHUN MALAH JADINYA KECEPETAN GINI YA ALLAH?! APA DOSAKU…

Allah: BANYAK!! 

*UPDATED* 

Tadi malem, pas lagi kerja, gue tiba-tiba keinget kalo udah hari selasa. Akhirnya, dengan penuh suka cita, gue ngasih ucapan dan semuanya berakhir dengan bahagia. Karena balasan yang gue dapat kemudian adalah, 'Makasih doa-nya! Iya nanti gue traktir... kalo udah ulang tahun beneran. ULANG TAHUN GUE KAN MASIH SELASA DEPAN KAMPRET!!!' 

Salah dua kali. 
Oh, betapa tololnya diriku.

Terungkap! Main Game Pokemon Go Bisa Mendapatkan Pacar dengan 4 Langkah Ini

$
0
0
Senpai Kresnoadi is back beybeh!!

Sudah lama sekali Senpai tidak merasakan gejolak kawula muda seperti ini. Sejak pertama kali kartun Pokemon tayang di Indosiar, Senpai sudah langsung ngefans sama Pokemon. Saya yakin hal ini tidak hanya melanda saya. Setiap kali menonton Pokemon, saya duduk sila di lantai depan tv. Begitu musiknya diputar, menandakan mulainya film Pokemon, mata saya membelalak. Menatap lekat-lekat layar televisi, tidak bisa berkedip sedikit pun. Ibu menyiapkan makanan di meja makan. Di belakang, ada Abang saya bilang, ‘Pala lo geseran dikit, Dek. Ngalangin.’

Oh, hari minggu yang sungguh saya kangenin.

Baru-baru ini, ada game Augmented Reality bernama Pokemon Go. Buat yang tidak tahu, augmented reality maksudnya menggabungkan dunia maya dan dunia nyata. Kalo pacaran gara-gara ketemu di dunia maya, itu persoalan lain.

Pokemon Go ini adalah permainan augmented reality. Jadi, kita bakal nangkep-nangkepin pokemon, langsung di dunia nyata. Kalo jaman dulu ada game di hape yang nembakin nyamuk lewat kamera, Pokemon Go ini menggunakan teknologi GPS. GILA INI KEREN ABIS SIH!! Karena kegemparan yang begitu dahsyat akibat game Pokemon Go, maka, Senpai, sebagai fans garis keras Pokemon kembali muncul ke peradaban.

Terus terang, Senpai sendiri belum nyobain main Pokemon Go. Tapi, itu bukan alasan untuk tidak menganalisis game ini bukan? Karena tidak perlu diselingkuhi untuk tahu pahitnya sakit hati. Hmmmm.

Setelah saya menganalis dari berbagai sumber terpercaya (yang kebanyakan didapat dari feeling), ternyata bermain Pokemon Go bisa mendapatkan pacar! Dan pada akhirnya, inilah empat langkah yang harus kamu lakukan untuk mendapatkan pacar dengan Pokemon Go:


Step 1: UWOHH!!

Apa yang lebih menyenangkan dibanding jalan kaki berdua sebelahan sama gebetan? Cipokan sama gebetan! Oke, tapi maksud Senpai bukan itu… pokoknya, jalan sebelahan sama gebetan, sesekali tangan kita tidak sengaja bersentuhan, menebak-nebak tentang apa yang sedang dipikirkan si gebetan, deg-degannya, adalah salah satu hal paling romantis yang ada di dunia ini.

Lalu apa hubungannya dengan Pokemon Go?

Tentu dengan berbekal Pokemon Go di hape kamu, datangilah rumah gebetan. Kalo gebetan kamu tinggal di kosan, samperin kosannya. Kalau gebetan kamu adalah ibu kos kamu, bayar uang bulanannya. Itu lebih berharga dibanding nangkep pokemon bareng-bareng.

Begitu sampai, ketuk pintu rumahnya. Keluarkan hape kamu, buka aplikasi Pokemon Go, lalu tatap mata gebetan kamu dalam-dalam. Dia pasti akan kebingungan. Mungkin sesekali bertanya, ‘Wah, sakit nih anak..’ tapi santailah. Tatap terus matanya. Berikan pandangan sorot mata yang tajam, lalu sodorkan layar hape kamu ke depan mukanya sambil bertanya lantang, ‘KAMU TAHU INI APA?!!’

Adapun dialog yang diharapkan terjadi seperti ini:

D (dia): Ka-kamu kenapa sih?
K (kamu): TAHU GAK?!
D: Eng-enggak..
K: POKEMON!! DI TEMPAT KAMU BANYAK POKEMON!!
D: Pokemon? Yang lagi rame itu?!
K: IYA!
D: Iya?
K: IYAAAA!!!
D: Uwoooohhh!!
K: UWOOOHH?!!

Setelah sama-sama excited, ajaklah dia berburu pokemon. Kamu pun sukses mengajaknya jalan dengan cool abis.

Step 2: Berikan Dia Penjelasan

Seperti yang kita ketahui bersama, semua cewek itu suka dengan penjelasan. Maka, sambil berjalan beriringan, beirkan penjelasan mengenai Pokemon dan segala sesuatu tentang game ini. Katakan bahwa di game ini, semua pokemon akan didapatkan sesuai elemennya. Untuk menemukan pokemon tipe air, misalnya. Bakal ketemu di tempat-tempat yang berair seperti sungai atau kolam. Pokemon tipe rumput, biasanya ada di pinggir jalan, dekat dengan semak-semak. Buat yang mau dapetin pokemon tipe api, coba cek di atas kompor rinnai.

Setelah menjelaskan semuanya, dia pasti akan sadar kalau kamu orangnya pokemon abis. Saya sendiri tidak paham maksud kalimat barusan, pokoknya gitu lah. Sampai di sini, kesan yang kamu berikan sudah sangat oke. Sesekali, biarkan dia yang menangkap pokemonnya menggunakan hape kamu. Pastikan dia benar-benar mengerti supaya perbincangan kamu nyambung. Jangan tiba-tiba pas kamu nanya, ‘Udah dapet berapa pokemonnya?’ dia malah jawab, ‘Dua kilo, Bang.’ Ingat, yang ditangkep pokemon, bukan mujaer.

Di sela-sela menangkap pokemon, keluarkan jurus-jurus untuk deketin dia. Misalnya:

D: Wah lucu tuh pokemonnya!
K: Iya, kayak kamu.
D: (gebuk-gebuk manja) Ih kamu bisa aja..

Usahakan tidak terjadi seperti ini:

D: Wah lucu tuh pokemonnya!
K: Iya, kayak kamu.
D: Yuk, lanjut. :)

Step 3: Nama Anak Kita?

Permainan Pokemon Go didesain dengan tujuan membuat kita seolah memiliki hewan peliharaan berupa pokemon. Bedanya, pokemon gak boker sembarangan. Maka dari itu, gunakan kesempatan ini untuk bedekatan! U yeah!

Setiap menangkap pokemon, kita akan diberi pilihan untuk memberikan nama bagi pokemon tersebut. Pakailah kesempatan ini untuk berdiskusi bersama dia. Sesaat setelah menangkap pokemon, tanyakan kepada gebetan, ‘Namanya siapa ya yang bagus?’ Bayangkan seolah-olah pokemon tersebut adalah anak kalian berdua. Kalau bisa, gunakan kesempatan ini dengan lebih jauh. Seperti misalnya, ‘Emang arti namanya apa? Ngasih nama tuh nggak boleh sembarangan loh…’ Beuh. Dengan bertanya seperti itu, dijamiin kamu akan terlihat dewasa. Dia pasti bakalan mikir, ‘Ngasih nama pokemon aja harus ada artinya, gimana anak kita nanti. :3’ Tapi ingat, jangan sampai kelewatan. Seperti bertanya, ‘Nanti Pikachu-nya kita sunatin di mantri mana ya?’

Step 4: Tangkap!

Setelah lelah berburu pokemon seharian, ajak dia istirahat. Bisa sambil nongkrong di kafe, atau sekadar duduk-duduk di taman. Yang penting adalah, tempatnya strategis dan cukup sepi untuk kamu menyatakan perasaan sama dia. Hindari tempat-tempat ramai. Ajak dia ngobrol dan mulai bahas awal perkenalan kalian.

Penting untuk diingat: ucapkan terima kasih.

Sebuah ucapan terima kasih sudah cukup membuatmu terlihat gentle. Lagian, ya biar sopan aja cuy. Masa abis ngajak jalan malah ngomong, ‘Brrr… cikepehh!!’

Setelah ngobrol sepanjang hari, tundukkan kepala kamu. Lalu bisikkan, ‘Sebenernya, masih ada yang belum ketangkep sih...’

Sebelum dia sempat berkata apa-apa, lanjutkan dengan menatap wajahnya sambil berkata, ‘Kamu. Jadian yuk?’  

--
Akhir kata dari saya, apapun jawaban yang dia sampaikan, bersyukurlah. Karena yang terpenting adalah pacaran karena hatinya, bukan pokemonnya.

Trizara Resorts: Tempat Kemping Mewah Bernuansa Go Green di Lembang

$
0
0

Kapan terakhir kali ikut kemping? 

Hal paling membekas di diri gue tentang kemping adalah sewaktu kelas enam SD. Kala itu, kegiatan pramuka di sekolah mengadakan acara perkemahan yang dilakukan selama weekend. Persami, perkemahan sabtu-minggu.

Awalnya, acara kemah-kemahan ini seru banget. Kami diajarkan cara bertahan hidup di lingkungan liar. Dengan seragam warna cokelat, ngegantungin tali dan pisau kecil, kami serasa tarzan versi gaul. Bagian favorit gue sendiri adalah saat di mana harus muterin tenda sambil menaburkan bubuk garam.

Kepala Trio melongok keluar tenda. ‘Cepetan, Di! nanti keburu ada ular lho!’

‘Siap, Yo!’ Gue mempercepat langkah, membuat lingkaran putih memutari tenda. ‘Udah, nih! Udah Udah!’

Trio segera membuka resleting tenda, gue buru-buru loncat ke dalam.

‘Udah? Udah? Gak bakal ada ular masuk kan?’ tanya anak-anak dari Tim Singa.

Gue mengangkat plastik garam ke udara. ‘Udah dong!’

‘Yoiiii!!’ jerit Trio.
‘YOOOOIIIHHHH?!!’ balas kami kompak.

Alay abis.

--
Pertanyaan ‘kapan terakhir kali ikut kemping?’ akhirnya bisa gue jawab dengan lebih macho karena beberapa minggu yang lalu, GUE KEMPING LAGI COOY!! Tapi kemping bukan sembarang kemping. Karena kali ini, gue ikutan camping mewah di Trizara Resorts Lembang. Kalo yang ini, gak perlu pake acara naburin bubuk garam keliling tenda. Garamnya cukup ditabur ke makanan biar dapet pertanyaan, ‘Kok makanannya asin? Pengin nikah ya?’

camping mewah di trizara resorts lembang bandung
diperankan oleh model

Dan yang namanya kemping enaknya rame-rame dong? Gak seru amat kalo kemping cuman sendirian doang. Itu mau kemping apa nyari pesugihan? Makanya, biar nggak dikira aneh-aneh… dan kesannya nggak jomblo-jomblo amat, gue ke Trizara bersama puluhan Travel Blogger lain.

Betul, travel blogger.

Keren abis nggak sih. Gue sempet nanya-nanya ke mereka tentang perjalanan traveling-nya. Dan, GILA UDAH PADA KE MANA-MANA COY!! Pengalamannya juga unik-unik. Ada yang udah ke Jepang, sampai yang hampir dipenjara gara-gara mainin drone. Gue sendiri, sejauh ini, udah traveling dari kasur ke kamar mandi.

trizara resorts tempat glamping di lembang
muka-muka baru bangun

Nah, jadi langsung aja ya gue mo cerita soal Trizara Resort ini. Ya gimana dong, soalnya kan udah ke sana GRATIS! Muahahaha. *sengaja capslock biar bikin iri*

Hal pertama yang gue rasakan ketika sampai di Trizara ini adalah… dingin! Brrr... cikepeh. Gue yang udah make cardigan aja bawannya pengin meluk orang. Berhubung tidak ada yang mau dijadikan korban, terpaksa meluk diri sendiri deh. Kayaknya pada takut timbul benih-benih rabies asmara deh.

Sewaktu datang, kita akan disambut oleh gerbang yang sangat india. ‘Gerbang ini dibuat oleh penduduk sekitar lho. Kami harus trial and error untuk bikin itu,’ kata Mr Kunal, pemilik Trizara Resort yang emang orang India asli.

trizara resorts tempat glamping di lembang
loncat depan gerbang

Setelah ngobrol-ngobrol sama Mr. Kunal (Oke, gue emang gagal cari tahu peran yang dia mainkan di serial Uttaran), tapi gue dapet info yang kece abis. Jadi, hampir 90% segala sesuatu yang ada di Trizara Resort ini menjunjung tinggi kearifan lokal. Bukan, bukan maksudnya Mr. Kunal kalo ke mana-mana make blankon terus bawa-bawa gendang. Tapi, hampir semua pegawai yang ada di sini berasal dari penduduk lokal. Mulai dari kepengurusan parkir yang diserahkan kepada warga, pembuatan tenda-tenda, gerbang, pelayanan, semuanya bekerja sama dengan orang-orang setempat. Jadi, meskipun Mr. Kunal ini orang India asli, kita nggak akan menemukan pegawai orang India. Apalagi Inspektur Vijay. Paling-paling nemu Mas Agus, Kang Cecep. Pokoknya sunda pisan!

‘Awalnya, saya cuma bawa konsep. Lalu duduk-duduk bareng sama warga. Kita obrolin, terus akhirnya bahu-membahu deh bikinnya. Nggak pake arsitek atau apapun,’ jelas Mr. Kunal. Keren banget emang Mr. Kunal ini. Gue kalo duduk-duduk sama temen paling hasilnya cuman tahu siapa yang bakal kita telanjangin hari itu (buset, horor amat).

camping mewah di trizara resorts lembang bandung

camping mewah di trizara resorts lembang bandung

Sebagai anak Kehutanan, gue demen banget sama konsep Trizara yang mengusung go green. Mulai dari bangunan tendanya sendiri yang memakai konsep panggung. Sehingga penyerapan airnya bisa langsung jos nggak kehalang semen. Di sana juga nggak ada TV, AC, telepon, dan lain-lain yang berhubungan dengan hidup a la perkotaan. Karena… YA ITU KAN ESENSI DARI KEMPING GITU LOH! Eits, tapi jangan salah. WiFi tetep ada kok. Muehehehe.

Nih, gue jelasin secara singkat kenapa barang-barang kayak gitu emang ga perlu ada di Trizara:

TV: Nggak ada, supaya orang-orang yang kemah bisa sosialisasi. Ngobrol, atau main berbagai macam permainan kayak monopoli, jenga, UNO, atau permainan lain yang ‘manusia banget’.

AC: Nggak ada, soalnya… GUE MO MANDI AJA NUNGGU AERNYA ANGET DULU KAMPRET. Tahu sendiri Lembang gimana dinginnya. Dibanding AC, malah kayaknya lebih butuh teman yang bisa saling menghangatkan. Eh gimana?

TELEPON: Nggak ada, soalnya… ya biar kita jadi jalan dan bergerak. Nggak sedikit-sedikit nelepon, ‘Mas, pesen ini dong!’ Masa niatnya kemping, jalan aja males. Lha kalo jalan aja ga pernah, gimana PDKT-nya mau lancar. Tapi, kalo kamu emang anaknya pemalas banget kayak Snorlax, kamu tetep bisa nelepon mas-mas-nya pake telepon sendiri.

Kelar mangap-mangap denger penjelasan Mas Kunal, sekarang kita lanjut ke fasilitas deh ya. Trizara, yang ternyata artinya taman di surga ini, memiliki empat jenis tenda. Ada Netra, Zana, Svada dan Nasika.


Svada dan Nasika, walaupun namanya beda, tapi sebetulnya fasilitasnya sama. Terdiri dari 25 tenda, dan dibuat untuk keluarga. Muat menampung 4 orang, dengan 1 ranjang king size, dan 1 ranjang 2 in 1 bed. Alias kasur yang dikolongnya bisa ditarik itu lho.

Sementara tenda jenis Zana, lebih diperuntukkan untuk mereka yang, ehem, mau honeymoon. Totalnya ada 12 tenda. Letak tendanya di paling bawah, tempat paling strategis buat ngeliat pemandangan oke. Udah tempatnya dingin, di depan mata ada pemandangan seger, di sebelah ada orang yang kita sayang. Gimana nggak bikin penginapnya ngomong, ‘Fix ini, mah, sayang, dunia cuman punya kita. Yang lain numpang ngontrak.’

Lalu mereka pun berlalu ke ranjang.

camping mewah di trizara resorts lembang bandung
tidak sedang honeymoon. Foto dari mas Budi
Jenis yang terakhir adalah Netra. Nah, ini tempat gue nginep. Kelasnya luxury, alias mampus-ini-mah-berasa-kemping-di-surga-beneran. Isinya cuman buat 2 orang. Berjumlah 13 tenda, dan letaknya paling mantap buat ngelihat sunrise, sunset, dan sunpride (kalo kamu ke sana sambil bawa pisang). Dan ya, karena di sana gue cuman sendiri dan nggak ada yang, ehem, bangunin, jadinya gue ga sempet ngelihat sunrise deh.



Selain tenda-tenda yang dipakai buat nginep, di Trizara, ada juga 3 meeting room. Satu besar, dua kecil, Ada café juga kayak di hotel-hotel, dan mushola. Buat yang demen foto, ada juga spot yang Instagram abis!

camping mewah di trizara resorts lembang bandung
ya Allah.... sendirian

camping mewah di trizara resorts lembang bandung
lagi-lagi sendirian...
camping mewah di trizara resorts lembang bandung
mending tengkurep aja deh


Jadi, udah siap ngajak siapa nih buat ke Trizara?

Trizara Resorts
Jl pasirwangi wetan, lembang, Jawa barat, Indonesia, Bumi
Phone: +622282780085

Tentang Jaman Ospek dan Tunggang Langgang di Wattpad

$
0
0
Kombinasi orang-orang yang pulang mudik dan hari pertama sekolah langsung bikin Jakarta kayak telor ceplok. Gue gatau apa itu pengandaian yang tepat atau enggak (ya kagak lah!), yang jelas JAKARTA MACET KEMBALI KAWAN!

Untungnya, gue sudah mengantisipasi hal ini. Gue berangkat lebih pagi dari biasanya. Hasilnya? Oh tentu aja gak ngaruh! Tetep aja macet di mana-mana! Gara-gara berangkat kepagian, gue malah jadi barengan sama anak-anak SMP dan SMA yang berangkat sekolah. Dan gue baru tahu kalo hari ini tuh hari pertama masuk sekolah setelah ngelihat tukang balon berjejer di sepanjang jalan.

Ngomongin soal hari pertama sekolah, gue jadi kangen sendiri nih. Kayaknya pas gue sekolah tuh Ospek nggak ada yang aneh-aneh. Semua berjalan dengan aman dan sentosa aja. Kadang malah ada juga beberapa hal yang gue kangenin dari jaman ospek kayak gitu. Mulai dari nyampulin buku baru, sampai mencari nama makanan/minuman yang udah diubah seenak jidat sama senior.

Nyari makanan pas ospek itu kayak dapet quest dari dunia nyata. Kayak dapet petuah, ‘Untuk menyempurnakan hidupmu, carilah makanan ini sampai dapat!’ Biasanya sih makanan itu ujung-ujungnya bakal kita makan sendiri juga. Gue inget banget pernah gagal dalam menginterpretasikan petunjuk yang diberikan senior saat ospek. Atau dengan kata lain… gue bego.

Sepulang ospek hari pertama, salah seorang cewek senior masuk ke kelas. Dia menulis ‘Si Engkong’ di papan tulis dengan spidol hitam besar-besar. ‘Besok kalian makan ini! Lauknya terserah!’

Kemudian dia keluar.
Satu kelas mendadak rusuh.

Beberapa orang maju ke papan tulis, memberikan argumennya. ‘Kayaknya yang dimaksud ini kangkung deh. Kangkung kan dalam bahasa jawa itu kakek, alias engkong.’

Satu kelas serempak mengamini.

Kecuali gue. Gue, di antara teman-teman lain, masih diam terpaku. Gue menatap tajam ke arah papan tulis. Pasti ada yang salah, pikir gue waktu itu, sotoy abis. Apa ya maksud ‘si engkong ini?’ gue bertanya dalam hati, yang tentu saja gue jawab sendiri, ‘Si engkong… si engkong… si engkong…. Siengkong… singkong… singkong!’ Ah! Itu dia! Berasa menemukan jawaban lain dari temen-temen sekelas, gue mendadak congkak. ‘HAHAHAHA!! DASAR KALIAN BODOH SEMUANYA!!’

Besoknya, gue bawa singkong sendirian.
Ternyata yang bener kangkung.

Gue gondok.

So, hati-hati buat temen-temen yang main tebak-tebakan soal makanan ini ya. Hehehe. Masih ada nggak sih? Nih, buat pemanasan, coba tebak: Minuman yang bikin nggak bisa tidur?

--
Anyway, ada yang masih ingat sama Tunggang Langgang?



Tunggang Langgang udah bisa dibaca sedikit demi sedikit di wattpad (yoi, gue baru nyoba main wattpad). Sampai saat ini, gue masih belum paham-paham banget gimana cara mainnya di sana, bahkan belum punya aplikasinya. Tapi kayaknya nggak jadi masalah deh. Berhubung gue tinggal post tulisannya aja lewat komputer.

Tunggang Langgang sendiri akan gue update setiap hari sabtu. Jadi, setiap minggunya akan ada satu bab baru yang muncul di sana. Total babnya akan mencapai 9-10 bab. Sekarang sih udah ada satu bab yang dipublish.


Mudah-mudahan dengan begini temen-temen banyak yang suka dan bisa baca dengan lebih ‘leluasa’ ya. Jangan lupa juga bantu share, add, dan vote karena wattpad gue masih sepi banget. Hehehe.

In the end of the post, hope you enjoy your sleep! Goodnight! \(w)/
Viewing all 206 articles
Browse latest View live