Quantcast
Viewing all articles
Browse latest Browse all 206

Dear Teman-Teman Perokok Sebangsa dan Setanah Air...


Dear teman-teman perokok sebangsa dan setanah air…

Saya tidak pernah punya masalah pribadi dengan Anda tapi tahukah Anda bahwa di dunia ini ada dua golongan manusia? Yang pertama adalah mereka yang ketika ada temennya ngerokok di deketnya, langsung ngamuk-ngamuk teriak, ‘JAUH-JAUH DONG NGEROKOKNYA!’ sambil nampol mukanya pake sapu ijuk (Oke, gak selebay itu juga). Sementara yang kedua adalah golongan orang yang ketika ada temennya ngerokok di deketnya, dia cuman diem aja. Santai, tenang, seakan tidak ada masalah. Padahal lagi nahan napas. Tidak jarang ngehembus napasnya dilama-lamain ampe mukanya biru. Terlebih kalo dia abis ketahuan nyopet dan digebukin orang sekitar.

Orang kedua itu adalah saya.

Dear teman-teman perokok sebangsa dan setanah air…

Kita semua sudah tahu bahwa dampak dari perokok pasif lebih parah dibandingkan dengan perokok aktif. Tapi kenapa ada oknum perokok yang justru menggunakan hal itu sebagai lelucon ‘Daripada lo di deket gue jadi perokok pasif, mending jadi perokok aktif aja kayak gue. HAHAHA!’

Ketahuilah kawan, lelucon itu sama sekali tidak lucu. Karena eh karena… YA LO YANG NGEROKOK KENAPA GUE YANG RIBET ANJIR! Ehem, maaf capslock saya jebol. Maka dengan tulisan ini, saya ingin membuat penawaran. Jika Anda boleh mengeluarkan asap berbau di dekat saya, izinkan saya juga boleh mengarahkan pantat saya di depan wajah Anda dan mengentuti Anda sebanyak Anda mengeluarkan asap. Mungkin kentut saya tidak berasap seperti rokok anda, tapi tidak apa-apa. Keduanya sama-sama beracun kok. Dan mungkin, seperti yang anda lakukan saat merokok, sesekali saya akan dengan bangga bilang, "Wih, liat nih! Liat! Kentut gue bentuknya ‘O’!"

Dear teman-teman perokok sebangsa dan setanah air…

Saya yakin tidak semua dari Anda berperilaku buruk. Bahkan beberapa di antara Anda ada yang memperlakukan rokok seperti makanan pencuci mulut: dikerjakan sehabis makan. Wow, ini sungguh brilian. JIka ahli gizi menyebutkan 4 sehat 5 sempurna dengan makanan pokok, lauk, sayur, dan buah. Anda menggantinya menjadi makanan pokok, lauk, sayur… dan rokok. Ini benar-benar penemuan yang inovatif.

Dear teman-teman perokok sebangsa dan setanah air…

Saya tidak mengerti proses ilmiah yang terjadi tapi entah kenapa ada di antara kalian yang abis makan mulutnya suka ngerasa asem… PADAHAL YANG LO MAKAN AYAM BAKAR KAMPRET.  Dan kenapa rasa asam itu dapat dihilangkan menggunakan rokok. ‘Bentar, bentar… ini mulut gue asem… Ngerokok dulu ya?’ ujar salah satu dari anda, yang kemudian mengeluarkan sebatang rokok, dan menyingkirkan ketek penumpang busway dari depan hidung anda.

Dear teman-teman perokok yang saya cintai…

Kalau lah memang merokok dapat digunakan sebagai penawar asam, ini jelas harus kita kembangkan! Kita bisa menerapkan ilmu ini ke dalam industri medis. Seperti misalnya, mengobati orang yang kena asam urat. Tolong jangan remehkan argumen saya. Bukan tidak mungkin metode ini benar-benar terjadi. Di masa depan, ketika ada orang yang kakinya membengkak, terasa nyeri dan panas di persendian, dia tinggal jalan ke pojokan, jongkok… lalu ngisep Sam Soe.

Dear teman-teman perokok sebangsa dan setanah air…

Setelah saya cari tahu, ternyata ada beberapa hal mendasar yang membuat rokok menjadi benda yang membuat si pemakai terlihat bertambah keren. Pertama, ukuran. Rokok yang ukurannya kecil ngebuat dia bisa dipegang dengan dua jari. Bayangkan jika ukuran rokok segede pohon kelapa. Kalo ukurannya segini, sepertinya rokok bukannya diisap malah dipanjat. Hal kedua yang membuat perokok tampak keren adalah: asap. Betul sekali, semua hal yang menyemburkan asap selalu terlihat keren. Perokok, naga, orang bakar sampah. Pokoknya gitu deh. Nah, coba bayangkan jika yang keluar dari mulut perokok bukanlah asap, melainkan kata-kata motivasi. Pasti kesannya jadi sotoy. Nanti si orang ini ngebakar rokok, diisap, lalu bilang, ‘Yang diperlukan dari move on bukanlah melupakan tapi merelakan.’

Minta digampar kan orang-orang kayak gini?

Dear teman-teman perokok sebangsa dan setanah air…

Hal ketiga yang bikin perokok terlihat keren adalah: ekspresi. Lihatlah foto orang-orang yang sedang mengembuskan asap rokok, atau abang-abang di pinggir jalan yang duduk santai sambil menjepit sebatang rokok. Orang-orang ini kelihatan cool saat memegang rokok karena ekspresinya yang datar dan kosong. Seolah sedang berpikir, ‘Ini kenapa ya mulut gue asem abis makan ayam bakar?’ Entahlah, saya pun gatau jawabannya.

Dear teman-teman perokok yang berbahagia..

Sejujurnya saya iri dengan anda. Anda punya satuan waktu sendiri yang tidak dimiliki golongan lain. Biasanya dinamakan dengan ‘sebatang dulu’ atau istilah gaulnya: ‘sebat duls.’ Kenapa saya iri? O jelas karena sewaktu anda menggunakan waktu anda untuk jongkok dan ngerokok… saya gatau kudu ngapain. Jongkok di samping anda jelaslah bukan ide yang baik. Apalagi kalau saya mengeluarkan erangan, ‘Enggh… Engghh…’ seperti orang ngeden. (Lihat kembali bagian: LO YANG NGEROKOK KENAPA GUE YANG RIBET ANJIR!). Hal lain jelas karena saya juga ingin punya satuan waktu sendiri. Tapi ungkapan, ‘Bentar, gue napas tiga tarikan lagi ya’  tampaknya malah terdengar seperti orang kena serangan asma.

Dear teman-teman perokok sebangsa dan setanah air…

Kenapa ada di antara oknum anda yang suka ngerokok di motor? Apakah tidak cukup merokok di tempat nongkrong? Atau di tempat nongkrong anda bukannya ngerokok malah manasin motor? Jika benar begitu, tidak heran jika anda sampai tidak tahu bahwa di dunia ini ada sesuatu yang dinamakan angin. Ya, betul sekali. Udara bergerak itulah yang membuat abu rokok yang anda sentil-sentil di motor BISA KENA MATA ORANG DI BELAKANG, CUK!. Jadi saran saya, selalu ingatlah untuk merokok di tempat nongkrong. Atau jika masih ngotot ingin merokok di motor, gunakanlah motor yang tidak membahayakan orang di belakang. Seperti misalnya, merokoklah di motor Timezone.

Oh, jika Anda masih maksa untuk ngerokok di motor sambil jalan,
cobalah untuk merokok sambil mengenakan helm full face.

Viewing all articles
Browse latest Browse all 206

Trending Articles