Ada tiga kata sederhana di dunia ini yang orang sangat susah mengatakannya. Apa itu? Yak, betul. Maaf, tolong, dan mencret (lho?!). Entah kenapa, kata-kata ini semacam musuh besar dari gengsi. Mau minta maaf, gengsi, akhirnya cuman tatap-tatapan dari jauh. Biasanya, orang tersebut hanya akan berkata dalam hati, ‘Sori, ya. Gue tahu kok gue salah...’ sambil berlalu begitu saja. Sementara orang satunya, juga ngomong dalam hati, ‘Eh kampret maen kabur aja lo.’
Mengucapkan kata maaf, bagi sebagian orang memang perkara yang sulit. Apalagi kalau kita merasa tidak punya salah. Padahal, disadari atau tidak, mungkin ada orang-orang yang tersakiti karena tingkah laku kita. Karena perbuatan kita. Karena perkataan kita yang sembarangan. Bukan tidak mungkin ada orang yang tersinggung gara-gara bercandaan kita, lalu diam-diam mengambil rambut kita dan ngebawa ke Ki Joko Bodo buat disantet (Buset, serem amat). Hehe.
Anehnya, ada aja orang yang memanfaatkan momen maaf-maafan di lebaran seperti ini sebagai ajang lucu-lucuan. Bukannya saling minta maaf, malah bilang, ‘Iya, udah gue maafin kok semuanya.’ Orang rese kayak gini sudah seharusnya mendapat ganjaran ‘Maaf, nggak bisa. Kamu kayaknya lebih cocok jadi Bapakku.’ sebelum sempet nembak gebetannya. Esensi dari saling minta maaf itu kan menyadari kesalahannya. Mengikhlaskan perasaannya. Menumbuhkan perdamaiannya.
Tidak sedikit juga orang yang berkomentar seperti, ‘Minta maaf mah bisa kapan aja.’ Well, ya emang bener sih. Sudah sewajarnya orang meminta maaf ketika berbuat salah. TAPI KAN LEBARANNYA SEKARANG. Ya masa gue udah pake baju koko, ketemu sodara, lalu salam-salaman sambil ngomong, ‘Jangan lupa bayar utang!’ Lha, yang ada gue dimutilasi di tempat.
Tidak bisa dipungkiri, selama setahun ke belakang gue dan blog ini juga punya salah. Mungkin ada beberapa tulisan yang menyinggung atau bikin kesel (kalo itu banyak! Hehehe.) yang baca. Maka dari itu, gue, Kresnoadi, beserta seluruh jajaran tim yang bertugas mengucapkan mohon maaf lahir dan batin. Adapun permintaan maaf ini gue tujukan kepada Allah SWT, keluarga besar, kerabat, teman-teman, gebetan, mantan, selingkuhan mantan, juga kamu yang lagi baca ini di mana pun kamu berada. Mudah-mudahan diberi kelapangan dada supaya mau saling memaafkan ya! \(w)/
Berhubung udah terlanjur bahas beginian, gue mau sekalian aja deh nulis harapan yang baik-baik. Semoga aja di-aminin sama temen-temen yang baca. Hehehe.
Pertama. Semoga kita diberikan kesehatan sehingga bisa saling ketemu di momen ini tahun depan.
Kedua. Semoga yang cowok jadi tambah ganteng yang cewek semakin cantik!
Ketiga. Semoga kadar kepintaran gue bertambah.
Keempat. Mudah-mudahan kita dipertemukan dengan orang-orang yang membawa kebaikan untuk hidup kita.
Kelima. Semoga rejeki kita diperluas.
Keenam. Mudah-mudahan kita tetap rendah hati, terus mau belajar dan bersyukur. Kayak lagunya paramore, “Keep your feet on the ground when your head’s in the clouds.”
Ketujuh. Semoga kita semua berguna dan punya dampak positif bagi orang-orang di sekitar.
Kedelapan. Semoga gue bisa bikin buku, film, dan serial film yang terkeren di dunia! (ngayal sekali-kali gapapa kan? \:p/).
Kesembilan. Semoga gue bisa beli rumah sendiri!
Kesepuluh. Dan mobil!
Kesebelas. Semoga gue punya brand clothing sendiri.
Keduabelas. Semoga gue punya toko makanan (jadi bisa ngumpulin temen-temen sambil nongkrong sampe puas di tempat sendiri).
Ketigabelas. Semoga gue punya kucing peliharaan!
Lho, lho, lho, ini kenapa lama-lama jadi materi semua gini ya harapannya. Hehehe. Yowislah kalo gitu.
Happy Eid Mubarak 1437 Hijriah guys! Sugeng riyadi! :)
ps: Begitu mau publish ini, gue keingetan sama peristiwa ledakan yang terjadi di berbagai tempat. Mulai dari Turki, Bagdad, Madinah, sampai Solo. Agak serem sih gue bacain beritanya. Terlebih, momennya lagi kayak gini. Gue masih ga abis pikir deh. Picik banget pasti pemikiran orang yang ngelakuin itu. Semoga semua orang di dunia mendapat perlindungan. Dan orang yang niat ngelakuin itu mendapat balasan yang setimpal nantinya.